KEBUMEN TALK - Elon Musk diklaim akan membatalkan akuisisi Twitter dengan menolak kesepakatan miliaran dollar dan menuduh Twitter melakukan “pelanggaran serius”.
Melalui akun Twitternya, Elon Musk mengumumkan pemutusan kontrak untuk mengakuisisi platform jejaring sosial ini.
Sebelumnya Musk berencana membeli Twitter dengan harga $54,20 per saham, dengan total kesepakatan senilai $44 miliar.
Baca Juga: Siap Bersaing, Skuad Tottenham Hotspur Kedatangan Pemain Barcelona Clement Lenglet
Namun, Bos Tesla ini sekarang menarik diri dari kesepakatan mahal dengan alasan "informasi yang tidak akurat” dan mengklaim Twitter menyesatkan dia dan timnya tentang masalah operasional dalam platform.
Sejak berhembusnya dibelinya Twitter oleh Musk, Bos Tesla itu memang sudah beberapa kali mengungkapkan bahwa pemecahan masalah bot Twitter adalah salah satu prioritas utamanya.
Selain itu mempertahankan hak atas kebebasan berbicara juga menjadi prioritas utama Elon Musk karena dirinya adalah seorang liberalis.
Beberapa minggu setelah itu, Musk menyatakan ketidaksenangannya pada Twitter dan mengklaim bahwa kesengsaraan platform akun palsu dan spam jauh lebih buruk daripada yang telah diberitahukan kepadanya sebelumnya.
Elon Musk bahkan mengklaim telah melakukan tes acak dan menemukan bahwa 1/5 dari semua akun Twitter adalah spam atau palsu.
Musk juga telah meminta kepada Twitter untuk memberi dirinya akses "firehose" ke datanya sehingga dia bisa mendapatkan pandangan dunia nyata tentang aktivitas pengguna.
Baca Juga: Usai Tiga Tahun 'Vacum', Car Free Day di Kebumen akan Kembali Diadakan Mulai Pekan Depan
Semua ketakutan Musk kini telah sampai pada kesimpulan yang tidak mengejutkan, karena orang yang baru bertemu Presiden Joko Widodo ini resmi mengumumkan bahwa ia tidak lagi berniat untuk melanjutkan kesepakatan mengakuisisi Twitter.
Melalui kuasa hukumnya, Elon Musk menuduh bahwa Twitter gagal memberinya informasi secara lengkap atau dapat digunakan.
"Twitter telah gagal mematuhi kewajiban kontraktualnya," kata Vijaya Gadde selaku kuasa hukum orang terkaya di dunia itu, dilansir dari situs LAG.vn.
Meski Elon Musk telah memutuskan untuk tak melanjutkan pembeliannya, Twitter diyakini akan mencoba untuk “menahan” Musk untuk tetap berada dalam kesepakatan dalam akuisisi Twitter.***