Soal Kasus Dugaan Suap Ekspor Benih Lobster, KKP Dinilai Lupakan Prioritas

- 27 November 2020, 15:50 WIB
Ilustrasi lobster.
Ilustrasi lobster. /premagraphic/Pixabay

KEBUMEN TALK - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dinilai hanya memfokuskan pada satu sektor fokus kepada regulasi benih lobster dan melupakan prioritas lainnya.

Hal itu diungkapkan Koordinator Nasional Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia Moh Abdi Suhufan.

Menurutnya, KKP melupakan prioritas sektor kelautan dan perikanan nasional.

Baca Juga: KPK Selidik Kasus Korupsi Edhy Prabowo Hari Ini

"Mencuatnya pidana korupsi dalam perizinan ekspor benih lobster yang menjerat Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengindikasikan bahwa selama ini Kementerian Kelautan dan Perikanan hanya fokus pada regulasi benih lobster dan melupakan prioritas program strategis lainnya," kata Moh Abdi Suhufan dikutip KebumenTalk.com dari Antara pada Jumat, 27 November 2020.

Abdi Suhufan mengatakan bahwa sebagai kementerian strategis, KKP mempunyai peran untuk memberikan perlindungan ekonomi kepada kelompok nelayan, pembudidaya dan pelaku usaha pada masa krisis seperti saat ini.

"Sayangya hal tersebut gagal dijalankan secara sungguh-sungguh. Hal ini bisa dilihat dari rendahnya kemampuan belanja KKP di mana sampai dengan bulan September 2020 lalu, penyerapan anggaran hanya 50,28 persen dari pagu APBN sebesar Rp5,082 triliun," kata Abdi.

Baca Juga: Nikmati Gratis Ongkir Sepuasnya dan Cashback Kilat di Shopee Gajian Sale!

Menurutnya, hal yang paling memprihatinkan adalah belanja untuk kegiatan budidaya melalui Ditjen Perikanan Budidaya hanya sebesar Rp328 miliar atau 32,24 persen dari pagu sebesar Rp1,01 triliun.

Halaman:

Editor: Muhammad Mugi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x