Kurikulum Merdeka Bakal Diimplementasikan Tahun Ini di Sekolah Jawa Tengah, Simak Informasinya!

22 Maret 2022, 12:43 WIB
Ilustrasi sekolah tatap muka. /Pixabay/

KEBUMEN TALK - Kurikulum Merdeka untuk sekolah yang berada di naungan Kementerian Agama kini sudah diluncurkan dan rencana akan diimplementasikan pada 2022/2023 khususnya di Jawa Tengah.

Kabar ini diketahui melalui penyampaian Abdul Ghafur Kasi Pendidikan Agama Islam pada saat memimpin apel pagi di Semarang beberapa hari yang lalu.

Abdul Ghafur Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Agama Islam bertugas sebagai pembina apel Senin pagi 21 Maret 2022 yang digelar di halaman Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Semarang.

Baca Juga: Innalilahi, Ngecer Bensin Malah Sebabkan Kebakaran Rumah

Kegiatan apel pagi tersebut diikuti oleh Pejabat Struktural, Jabatan Fungsional Tertentu (JFT), Jabatan Pelaksana (Japel), Pegawai Pemerintah Non Pegawai negeri (PPNPN) serta sisa Praktik Pengalaman Lapangan di lingkungan Kankemenag Kota Semarang.

Sesuai jadwal, petugas apel Senin pagi hari ini adalah Seksi PAI, artinya seluruh petugas apel adalah pegawai pada satker bersangkutan.

Dalam pembinaannya, Abdul Ghafur menginformasikan bahwa telah diluncurkannya Kurikulum Merdeka oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada 11 Februari lalu.

Baca Juga: Tiga Hari ke Depan, Polres Kebumen Gelar Ujian Beladiri Polri

“Menurut Mendikbudristek, Kurikulum Merdeka merupakan nama baru dari Kurikulum Prototipe yang sudah diujicobakan pada 2.500 sekolah. Kurikulum ini baru akan digunakan pada tahun ajaran 2022/2023 mendatang,” terang Ghafur sebagaimana dikutip KebumenTalk.com dari Jateng.kemenag.go.id.

“Kurikulum Merdeka dibuat sebagai pemulihan dari ketertinggalan pembelajaran akibat pandemi Covid-19,” lanjutnya.

“Kurikulum Merdeka dirancang lebih sederhana dan fleksibel. Penerapan kurikulum ini akan lebih fokus pada materi esensial dan membuat siswa lebih aktif,” imbuhnya.

Baca Juga: Hibur Anak-anak di Posko Pengungsian Banjir, MDMC Kabupaten Kebumen Datangkan Superhero Spiderman

Ghafur juga menjelaskan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka bersifat opsional atau pilihan bagi sekolah-sekolah yang bersedia untuk menerapkannya.

Pada kesempatan tersebut ia juga menjelaskan bahwa dengan Kurikulum Merdeka, tidak ada penjurusan pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Anak didik pada jenjang kelas XI dan XII diberikan kesempatan untuk menentukan pilihan sesuai minat dan bakatnya dengan pendampingan guru konseling.

***

Editor: Muhammad Khasbi M.

Sumber: Jateng.Kemenag.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler