Masa Pandemi, Pengelola Kopi Optimis Tingkatkan Pemasaran

- 21 November 2020, 21:11 WIB
Secangkir kopi
Secangkir kopi /fancycrave1/pixabay/

KEBUMEN TALK - Optimis mampu meningkatkan pemasaran tidak hanya di wilayah Bali tetapi hingga ke beberapa provinsi di Indonesia, meski sedang dalam situasi pandemi COVID-19, hal demikian diungkapkan salah satu pengelola kopi di Bali, Gede Suarsa.

"Kopi yang kami kelola bernama Kopi 88, ada kopi jenis Arabika dan Robusta. Kopi 88 diproses dengan sangat teliti agar tidak ada yang rusak. Kami bekerja sama juga dengan petani kopi di wilayah Pupuan, Tabanan," kata Gede Suarsa, di Denpasar, Sabtu, 21 November 2020.

Sebagaimana dikutip KebumenTalk.com dari ANTARA, pihaknya tetap akan meningkatkan pemasaran, meski di saat pandemi, tidak hanya sebagai produk lokal Bali tapi juga ke seluruh provinsi di Indonesia.

Baca Juga: Sarana Protokol Kesehatan, Dipastikan KPU DIY

"Citra rasa Kopi 88 berbeda dari yang lain. Kami mengajak pecinta kopi agar tidak salah dalam memilih kopi. Kopi ini banyak dicari juga untuk menyembuhkan penyakit kanker dan sebagainya," ucapnya.

Gede Suarsa mengaku telah mendapatkan bantuan sebanyak dua kali dari pemerintah selama hampir satu tahun mengolah kopi ini, sebagai pelaku UMKM. Ini sekaligus menjadi kesempatan dan memotivasi agar menjadikan kopi Bali semakin berkualitas dan berdaya saing internasional.

Pemasaran kopi Bali ini tidak hanya di wilayah Bali saja, tetapi juga menyasar wilayah Jakarta, Surabaya, Bogor, Malang, Lombok, Makassar. Selain itu, tujuan pengiriman dimanfaatkan untuk bakti sosial, dan kegiatan pemerintah lainnya tanpa menampilkan label dari kopi tersebut.

Baca Juga: Garuda Buka Layani Rute Baru, Sekretaris Daerah Berikan Apresiasinya

"Saat pandemi ini, rata-rata omset kami mencapai Rp10 juta dengan jumlah pengiriman dari 20 hingga 200 kilogram," katanya.

Adapun proses produksi Kopi Bali (robusta dan arabika) yaitu mulai dari pemilihan bibit, pemeliharaan pohon kopi dengan baik, memetik biji pilihan yaitu buah merah. Untuk menghasilkan kopi berkualitas tinggi proses pengolahannya pun butuh waktu lama, namun harga jual juga akan semakin tinggi.

Proses pengeringan dengan sinar matahari langsung, pemilihan biji kopi lalu disangrai dengan suhu antara 90-95 derajat celcius untuk mendapatkan aroma dan cita rasa tinggi.***

Editor: Fathurohman Wahid

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x