Hidup Sehat: 3M dan Tidak Merokok Corona Menghilang!

- 10 November 2020, 20:20 WIB
Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menunjukkan hasil tes cepat (rapid test) pendektesian COVID-19 kepada orang dalam pengawasan (ODP) di Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/3/2020). Tes tersebut diperuntukan bagi peserta Seminar Anti Riba yang berlangsung di Babakan Madang Kabupaten Bogor pada 25-28 Februari 2020, dimana dua orang peserta seminar tersebut meninggal dunia di Solo Jawa Tengah akibat COVID-19. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww.
Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menunjukkan hasil tes cepat (rapid test) pendektesian COVID-19 kepada orang dalam pengawasan (ODP) di Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/3/2020). Tes tersebut diperuntukan bagi peserta Seminar Anti Riba yang berlangsung di Babakan Madang Kabupaten Bogor pada 25-28 Februari 2020, dimana dua orang peserta seminar tersebut meninggal dunia di Solo Jawa Tengah akibat COVID-19. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww. /Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO

KEBUMEN TALK - Juru Bicara Satgas Covid-19, Reisa Broto Asmoro menyatakan jumlah kasus sembuh dan selesai melakukan isolasi Covid-19 di Indonesia hingga Kamis (5/11) terus meningkat menjadi lebih dari 350.000.

Dengan demikian, menurutnya angka kesembuhan (recovery rate) pasien Covid-19 di Indonesia mencapai lebih dari 82%.

Atas pencapaian ini, Pemerintah berterimakasih kepada 29.000 dokter umum dan spesialis, 9.600 relawan tenaga kesehatan Nusantara Sehat dan internship, juga 300 relawan ahli teknologi laboratorium medik, yang telah bekerjasama  berjuang tanpa lelah selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Desa Digital Akan Jadi Pemberdayaan Masyarakat

“Mereka semua menjadi garda terdepan yang telah bekerjasama berjuang tanpa lelah selama pandemi Covid-19. Prestasi ini sebaiknya kita pertahankan bersama bapak dan ibu sekalian. Tugas kita bersama adalah untuk kompak dan tidak menambahkan kasus baru,” ujarnya dalam Dialog Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru yang diselenggakan oleh Komite Nasional Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), dari Jakarta, Senin (9/11/2020).

Dalam dialog tersebut, Reisa mengatakan bahwa Covid-19 bukan satu-satunya penyakit yang harus dilawan di Indonesia. Menurutnya, masih ada penyakit menular lainnya seperti, demam berdarah dengue, rabies, hepatitis, avian flu, malaria, yang juga butuh penanganan serius dari para kolega saya, dari dokter dan ahli tenaga kesehatan masyarakat lainnya.

“Risiko penyakit tidak menular seperti, jantung, kanker, diabetes, juga masih dihadapi masyarakat Indonesia, bukan hanya karena penyakit itu membutuhkan biaya pengobatan yang mahal, namun juga menghilangkan hari-hari produktif pasien dan keluarga yang merawat mereka,” tuturnya.

Baca Juga: Tidak Masuk DPT Bisa Memilih, Ini Penjelasannya!

Reisa menyebut, catatan data Kementerian Kesahatan menunjukkan bahwa risiko kematian Covid-19 lebih tinggi akibat adanya penyakit penyerta seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung. Hal ini menandakan penyakit tidak menular bukan masalah ringan. Penanganannya  juga membutuhkan bantuan dokter spesialis yang andal.

Halaman:

Editor: Muhammad Khasbi M.

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x