Menjadi Siaga, Status Gunung Merapi Naik

- 6 November 2020, 05:05 WIB
Waspada, aktivitas Gunung Merapi meningkat, Ini Dampaknya
Waspada, aktivitas Gunung Merapi meningkat, Ini Dampaknya /ANTARA/

KEBUMEN TALK - Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang ada di perbatasan provinsi Jawa Tengah-DIY, hal tersebut dilaporkan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BBPTKG) Badan Geologi Kementerian ESDM.

Berlaku mulai tanggal 5 November 2020 pukul 12.00 WIB, aktivitas vulkanik saat ini berpotensi dapat berlanjut ke fase erupsi sehingga status aktivitas Gunung Merapi ditingkatkan dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III), hal tersebut berdasarkan evaluasi data pemantauan BPPTKG.

"Terkait perkembangan status Merapi, masyarakat tidak perlu panik, tetap mengikuti arahan dan instruksi yang disampaikan Pemerintah dan BPBD setempat," ungkap Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi, sebagaimana dikutip KebumenTalk.com, pasa Kamis 5 November 2020.

Baca Juga: Rombongan Paslon Bupati Banggai Tenggelam dan Belum Ditemukan

Status kegempaan Gunung Merapi sejak Oktober 2020, terpantau meningkat semakin intensif. Secara rerata sejak 4 November 2020, tercatat terjadi sebanyak 29 kali gempa vulkanik dangkal per hari, guguran 57 kali per hari, hembusan 64 kali per hari.

Meski pada 26 April 2006 lalu, Kondisi data pemantauan di atas sudah melampaui kondisi saat menjelang munculnya kubah lava, akan tetapi masih lebih rendah jika dibandingkan kondisi sebelum erupsi tahun 2020.

Agung menjelaskan, berdasarkan pengamatan morfologi kawah Gunung Merapi dengan foto udara (drone) tanggal 3 November 2020, belum terlihat adanya pembentukan kubah lava baru. Sampai saat ini deformasi dan kegempaan masih terus meningkat. Berdasarkan hal tersebut dimungkinkan terjadi proses ekstrusi magma secara cepat atau letusan eksplosif.

Baca Juga: Polres Jakbar Diserbu Pelamar CPNS

"Berdasarkan laporan yang kami terima dari BPPTKG, Potensi ancaman bahaya berupa guguran lava, lontaran material dan awan panas sejauh maksimal 5 km dari bibir kawah," lanjut Agung.

Halaman:

Editor: Fathurohman Wahid

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x