Pembelajaran Daring, Kotib: Menambah Beban Kebutuhan Hidup

- 4 November 2020, 19:10 WIB
Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri 5 Kota Banda Aceh mengikuti proses belajar secara daring di rumahnya setelah menerima materi pelajaran yang dikirim gurunya, Rabu, 18 Maret 2020.
Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri 5 Kota Banda Aceh mengikuti proses belajar secara daring di rumahnya setelah menerima materi pelajaran yang dikirim gurunya, Rabu, 18 Maret 2020. /ANTARA/ANTARA/Khalis

KEBUMEN TALK - Pembelajaran daring, yang merupakan jalan alternatif dari sistem pendidikan di Indonesia, akibat pandemi Covid-19 hampir dilakukan selama 8 bulan, terkadang membuat siswa dan wali murid jenuh.

Hal serupa diakui oleh orang tua di Palangkaraya, Kotib mengutarakan bahwa ia meminta pemerintah untuk membuka pembelajaran secara tatap muka, dengan catatan mematuhi protokol lesehatan.

Dirinya akui, adanya anak belajar di rumah justru menambah beban kebutuhan hidup orang tua.

Baca Juga: Cegah Penularan Covid-19, PN Jakpus Adakan Tes Cepat COVID-19 Untuk Pegawai

“Belum lagi waktu kerja orang tua menjadi tersita gara-gara mendampingi anak-anak, belajar sementara guru di sekolah hanya memberikan tugas,” kata Kotib, sebagaimana dikutip KebumenTalk.com dari RRI, pada Rabu 4 November 2020.

Selain itu, dirinya juga memberi masukan kepada pemerintah daerah untuk memberdayakan tenaga pendidik di komplek perumahan, dengan dilengkapi kurikulum sementara yang honornya ditanggung pemerintah.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah Mofit Saptono pihaknya membenarkan, dikarenakan saat ini masih belum turunnya jumlah pasien covid 19.

Baca Juga: Gedung DPRD Surabaya, JAPRI Mendegus Adanya Dugaan Korupsi

Berdasarkan update terbaru pasien positif di seluruh Kalimantan Tengah mencapai 4 ribu lebih dengan beragam status baik antar satu daerah dengan daerah lainnya ada yang zona oren dan merah.

Halaman:

Editor: Fathurohman Wahid

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah