Network
KEBUMEN TALK - Wisatawan nakal di Bali gunakan kripto sebagai alat pembayaran, polisi akan lakukan ini supaya jera.
Diketahui ada dugaan penggunaan kripto sebagai alat transaksi pembayaran di tempat wisata di Bali.
Terkait dengan dugaan penggunaan kripto sebagai alat transaksi pembayaran di sejumlah tempat wisata di Bali pihak kepolisian akan ambil tindakan.
Baca Juga: Baru Saja Tiba, Jamaah Haji Asal Indonesia Ini Dilaporkan Meninggal Dunia!
Sebagaimana dikutip KebumenTalk.com dari Antara pada Minggu, 28 Mei 2023, Trisno mengatakan pihaknya bersama Kepolisian Daerah Bali dan Pemprov Bali akan terus berkoordinasi.
"Kami bersama Kapolda dan Gubernur terus berkoordinasi. Ini uang Rupiah yang harus kita jaga," ujar Trisno.
Trisno juga meminta partisipasi aktif masyarakat untuk melaporkan jika ada praktik transaksi pembayaran yang kurang sesuai dengan undang-undang.
"Kami terus bergerak dengan Pak Kapolda untuk mengadakan pemantauan dan pengawasan," katanya.
Sampai tulisan ini dibuat belum kasus yang dirilis oleh kepolisian terkait penggunaan kripto sebagai alat pembayaran di Bali.
Akan tetapi, Trisno menegaskan di Indonesia tidak boleh menggunakan uang di luar Rupiah sebagai alat transaksi pembayaran.
Baca Juga: Ini Dia Guru Asli Indra Kenz yang Ditangkap Polisi di Bali Kemarin
Sementara Bank Indonesia juga telah memfasilitasi dari sisi bentuk pecahan Rupiah maupun jumlahnya yang ada di masyarakat.
"Kripto sebagai aset itu boleh. Ada Bappebti yang mengawasi dan ada Indodax maupun perusahaan lainnya untuk perdagangan aset kriptonya. Tetapi kripto untuk alat pembayaran itu dilarang di Indonesia," katanya.
***
