Network
KEBUMEN TALK - Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia telah menyebabkan kenaikan harga di berbagai sektor.
Hal ini dikarenakan konsumsi BBM subsidi sangat pesat dalam satu dekade terakhir.
Dapat dilihat dari rata-rata konsumsi untuk satu unit mobil mencapai 1.500 liter per tahun.
Baca Juga: Prediksi Napoli vs Spezia, Pratinjau, Berita Tim, Susunan Pemain, Prediksi Skor, dan Lainnya Serie A 2022
Sedangkan untuk kendaraan bermotor mencapai 305 liter per tahun.
Hal ini menyebabkan pembengkakan dana subsidi BBM mengingat harga minyak dunia juga mahal.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mendorong percepatan penggunaan transportasi ‘Electric Vehicle’.
“Pemerintah menyiapkan sejumlah strategi demi meredam kenaikan anggaran subsidi BBM. Salah satunya lewat percepatan adopsi penggunaan ‘Electric Vehicle’ (EV) di Indonesia,” kata Luhut Pandjaitan di akun instagramnya, Jumat, 9 September 2022.
Menurut Luhut Pandjaitan penggunaan EV juga dapat menekan pemakaian BBM subsidi.
Baca Juga: Prediksi Manchester City Vs Tottenham Hotspur , Prediksi Skor, Berita Tim, Head to Head dan Lainnya
“Saya melihat tujuan besar untuk mengurangi ketergantungan pemakaian BBM bersubsidi,” tulis Luhut dikutip KebumenTalk.com dari akun instagram @luhut.pandjaitan
Menurut Luhut dampak lain dari penggunaan EV juga akan mengurangi emisi CO2 dan diprediksi turun sebesar 40 juta ton pada tahun 2030.
Oleh karena itu, anggaran subsidi BBM bisa dialihkan untuk anggaran ke sektor-sektor lain untuk mensejahterakan masyarakat.
Luhut Pandjaitan juga menghimbau kepada pemerintah untuk membuat aturan yang relevan dan program percepatan EV dapat diterapkan.
Baca Juga: Wow, Ada 6 Cara Keren Menanyakan Kabar Dalam Bahasa Inggris ! Nomor 5 Paling Singkat
Luhut juga menyadari penerapan EV akan menemui berbagai tantangan dan masalah. Namun pemerintah telah merancang skema intensif agar percepatan adopsi EV berjalan dengan baik.***
