Network
KEBUMEN TALK - Memasuki Desember mendatang, liburan Natal dan Tahun Baru 2022 akan segera tiba.
Terkait hal tersebut, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Reisa Broto Asmoro, meminta masyarakat untuk tidak mudik saat perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
"Bagi para pekerja kami meminta menjadwal ulang tradisi pulang kampung atau mudik saat Natal dan tahun baru untuk memastikan sirkulasi virus tidak berpindah dari kota ke desa," tuturnya.
Baca Juga: Ganjar Bakal Beri Tambahan 20 Juta Buat Pemenang Borobudur Marathon 2021, Jika Mampu Pecahkan Rekor
Dirinya khawatir akan ada potensi kerumunan di berbagai moda transportasi nantinya, katanya dalam siaran pers daring di Jakarta, Jumat, 26 November 2021.
Adanya tradisi pulang kampung juga berpotensi menciptakan klaster penularan COVID-19 dari keluarga besar.
Reisa meminta agar masyarakat melakukan mudik pada waktu lain yang bukan Natal dan tahun baru.
Baca Juga: Elite Race Borobudur Marathon 2021 Resmi Dilepas Oleh Ganjar dan Menpora
"Sudah terbukti dampak mudik Lebaran 2021 dan mobilitas tinggi di Natal dan tahun baru lalu menimbulkan siklus penularan baru," katanya.
Setelah libur Lebaran 2021, jelasnya, Indonesia mencatat tambahan kasus harian sampai sekitar 50 ribu per hari atau naik lebih dari 1.000 persen dibandingkan periode sebelumnya.
Terkait hal tersebut, Menteri Dalam Negeri mengeluarkan peraturan Nomor 62 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19 saat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Baca Juga: Mantan Pejuang MMA Mengajukan Banding Setelah Hukuman Kerusuhan Capitol AS
