KKP Tanam 1000 Bibit Indigofera di Sumatera, Upaya Mewujudkan Ekonomi Biru

- 2 November 2021, 22:00 WIB
Pohon Indigofera.
Pohon Indigofera. /Tangkap layar/KKP

KEBUMEN TALK - Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam rangka memperingati HUT KKP ke-22, kembali melakukan aksi menanam pohon.

Kali ini, KKP menanam 1000 bibit Indigofera, sebuah pohon yang dijadikan sebagai baham baku pakan mandiri untuk ikan.

Dalam hal ini, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) melalui Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Sungai Gelam, Jambi menanak 1000 bibit dan menyalurkan bantuan benih ikan.

Baca Juga: COP26 di Skotlandia, Indonesia Berambisi Kurangi Emisi Gas untuk Kendalikan Perubahan Iklim

Jumlah benih yang diberikan adalah 838.000 ekor dengan jenis ikan lele.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya TB. Haeru Rahayu menjelaskan bahwa perikanan budidaya harus dikembangkan, guna memenuhi kebutuhan pangan.

"Produksi perikanan budidaya harus terus dikembangkan, guna memenuhi kebutuhan pangan dan menggerakkan ekonomi nasional. Selain itu, margin atau keuntungan dilevel pembudidaya tersebut juga dapat ditingkatkan lagi, salah satunya dengan Gerakan Pakan Ikan Mandiri (Gerpari),"ujar TB Haeru.

Baca Juga: Kapan Dali and the Cocky Prince Episode 13 Rilis? Berikut Jadwalnya

Kepala BPBAT Sungai Gelam, Boyun Handoyo menjelaskan program ini sejalan dengan konsep ekonomi biru yang digaungkan oleh KKP.

Konsep ekonomi biru salah satunya adalah pembangunan perikanan budidaya harus memperhatikan keberlangsungan usaha dan dampak ekosistem sekitar.

Berdasarkan hal tersebut, BPBAT Sungai Gelam menanam bibit Indigofera, yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan mandiri serta penyaluran bantuan benih ikan.

"Kami lakukan pembibitan untuk perbanyak Indigofera ini sebagai salah satu alternatif bahan baku pakan ikan. Kedepannya diharapkan bisa mensubstitusi kedelai dan sumber protein lainnya," ujar Boyun.

Baca Juga: Diadaptasi Menjadi Anime, Inilah Sinopsis Manga Spy X Family

BPBAT Sunga Gelam menargetkan kebun Indigofera dapat menjadi ajang diseminasi dan sosialisasi secara luas dan menyeluruh terkait bahan baku baru, pembuatan pakan mandiri yang dapat dimanfaatkan.

"Dengan pakan mandiri, diharapkan masyarakat bisa mendapatkan keuntungan yang meningkat," tambah Boyun.***

Editor: Muhammad Mugi

Sumber: KKP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah