Menteri Sosial Korupsi, Pakar: Hukuman Mati Bisa Jadi Peringatan

- 7 Desember 2020, 10:14 WIB
Menteri Sosial Juliari P. Batubara berada dalam mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Minggu 6 Desember 2020.
Menteri Sosial Juliari P. Batubara berada dalam mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Minggu 6 Desember 2020. /Antara/Galih Pradipta/

 

KEBUMEN TALK - Pakar hukum Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Prof Hibnu Nugroho menilai ancaman hukuman mati merupakan peringatan bagi koruptor yang melakukan tindak pidana korupsi terhadap bantuan sosial penanganan bencana seperti Covid-19.

"Saya kira untuk hukuman mati itu sebagai 'warning' dan secara yuridis memang sudah diatur dalam Pasal 2 ayat 2 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi," katanya di Purwokerto, Senin.

Ia mengatakan dalam penjelasan Pasal 2 ayat 2 UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi disebutkan bahwa kejahatan korupsi yang dilakukan pada saat bencana alam, krisis ekonomi, dan sebagainya dapat dipidana dengan hukuman mati.

Baca Juga: Kasus Korupsi Bansos Covid-19, LPSK Minta Saksi Tak Perlu Takut

"Saya kira kita sepakat, kita bukan lihat suapnya ya, tapi melihat korupsi dalam masa pandemi. Apalagi yang dilakukan adalah (korupsi terhadap) bantuan untuk mencegah pandemi," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selaku penegak hukum harus selangkah seperti yang disampaikan selama ini, yakni melakukan penuntutan terhadap kasus dugaan korupsi tersebut dengan pidana mati.

Walaupun nantinya kasus dugaan korupsi tersebut tidak terbukti di pengadilan, dia mengatakan KPK harus melakukan dakwaan dengan pidana mati sebagai bentuk komitmen terhadap pemberantasan korupsi.

Baca Juga: Jadi Tersangka Korupsi Bansos Covid-19, KPK: Juliari Peter Batubara Menyerahkan Diri kepada Kami

Halaman:

Editor: Muhammad Khasbi M.

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x