KEBUMEN TALK - Pendidikan di Indonesia terus mengalami berbagai perubahan kebijakan. Baik dalam hal kualitas maupun masyarakat yang terlibat sebagai penggerak di bidang pendidikan.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan akan tetap mengalokasikan dana APBN untuk bidang pendidikan.
“Anggaran pendidikan tahun 2023 sebesar Rp 608,3 triliun, menggambarkan dua puluh persen komitmen tetap dijaga,” jelas Sri Mulyani dikutip KebumenTalk.com dari Setkab.go.id
Baca Juga: Pemekaran Wilayah Baru di Papua, Jokowi : Pro dan Kontra adalah Demokrasi
Selain itu, pemerintah juga akan tetap memperhatikan kesejahteraan guru, diantaranya tetap memberikan Tunjangan Profesi Guru. Baik yang PNS maupun Non-PNS.
Bagi pendidikan di luar formal, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp 69,5 triliun untuk pesantren, dana abdi riset, dana abdi kebudayaan, dan dana abdi perguruan tinggi.
Menteri keuangan Sri Mulyani juga menjelaskan, bahwa anggaran dua puluh persen untuk pendidikan telah dibagikan sesuai peruntukannya.
“Kami juga akan tetap memberikan atau mengalokasikan dana cadangan pendidikan yang masuk kedalam pos pembiayaan,” ujar Sri Mulyani dikutip KebumenTalk.com dari PMJ News.
Sedangkan alokasi dana lainnya digunakan untuk menunjang kepentingan siswa-siswi dan mahasiswa.
Program yang mendapatkan alokasi dana diantaranya ada Program Indonesia Pintar dan Program Kartu Indonesia Pintar Kuliah.
Baca Juga: Horoskop Hari Ini 1 September 2022 Pisces Hingga Sagitarius Anda Harus Bagaimana?
Anggaran sebanyak Rp 233,9 triliun akan diberikan kepada dua puluh koma satu juta siswa yang mendapatkan Program Indonesia Pintar.
Ada juga mahasiswa yang akan mendapatkan program Kartu Indonesia Pintar Kuliah sebanyak sembilan ratus tujuh puluh enam koma delapan ribu mahasiswa.
Selain mahasiswa, dana sebanyak Rp 305 triliun akan disalurkan untuk membiayai operasional sekolah kepada empat puluh empat koma dua juta siswa.
Baca Juga: Bupati Kebumen Canangkan Pembayaran Retribusi Pasar Pakai Sistem Elektronik
Sebanyak enam koma satu juta peserta didik, dari Pendidikan Anak Usia dini juga telah terdaftar.***