Network
KEBUMEN TALK - Legenda Nyi Roro Kidul tidak bisa dilepaskan dengan Pantai Selatan Jawa. Termasuk pesisir selatan Kebumen, Jawa Tengah.
Penguasa Laut Selatan Jawa ini disebut sering minta tumbal. Makanya dalam tiap tahunnya ada saja korban hilang dan meninggal diseret ganasnya ombak pantai selatan.
Mitos tentang Ratu Penguasa Laut Selatan mungkin belum bisa dibuktikan. Tapi yang jelas memang ada bahaya nyata yang mengintai pantai-pantai di Selatan Jawa.
Tapi kalau dikira bentuknya seperti raksasa dasar samudra, tentunya bukan.
Tetapi merupakan fenomena alam yang disebut Rip Current atau arus bawah laut super kenceng yang bisa menyeret siapa saja kalau terjebak di dalamnya.
Dilansir KebumenTalk.com dari kanal Youtube Kok Bisa? yang diunggah pada 1 Desember 2021, ombak di Pantai Selatan Jawa sangat berbahaya.
Tapi banyak pengunjung tidak mengetahui, sehingga para pengunjung pantai tidak merasa bahaya.
Padahal arus ini ibarat sungai bawah laut yang super cepat dan super kuat. Bahkan bisa sampai delapan meter per detik, perenang tercepat di dunia pun bakal kalah dengan arus di Pantai Selatan ini.
Lalu, kalau sudah terlanjur terjebak didalamnya, kita bisa keseret sampai 100 meter ke tengah laut membuat kita kehabisan tenaga.
Inilah yang membuat banyak sekali jatuh korban jiwa di Pantai Selatan Jawa.
Supaya terhindar dari bahaya, cara terbaiknya adalah patuh sama peraturan untuk tidak mandi di laut.
Tapi kalau sudah terjebak di dalam arus yang deras, ingat tips ini jangan berenang melawan arus tersebut.
Tetap tenang meski bakal dibawa menjauh dari pantai. Coba ikuti arus tersebut dan coba berenang sejajar sama pantai.
Baru kalau arus sudah tenang, kasih sinyal pakai tangan untuk minta bantuan dan barulah pelan-pelan kembali ke daratan.
Tak hanya itu, Laut Selatan Jawa nyatanya ada satu lagi ancaman yang tidak bisa dipandang sebelah mata, ialah Tsunami Megatrust.
Jadi intinya kalau laut itu menyimpan ancaman. Sehingga mitos itu ada bukan cuma jadi cerita untuk menakut-nakuti.
Tapi jadi pengingat untuk terus waspada karena bencana bisa terjadi dimana saja. Termasuk di pinggir laut Selatan Jawa.***
