Network
KEBUMEN TALK - Peringati HUT ke 49 SMK Batik Sakti 1 Kebumen menggelar Lomba Tari Kuda Lumping dan latihan karawitan yang dilaksanakan pada Hari Rabu, 3 Januari 2023.
Sesuai dengan slogan SMK Batik Sakti 1 Kebumen yakni Batik Siji Nyawiji Ing Seni, Lomba Tari Kuda Lumping bertujuan untuk melestarikan seni yang ada di Kebumen.
Lomba Tari Kuda Lumping tingkat pelajar diikuti oleh siswa SMP/MTs di Kabupaten Kebumen di halaman SMK Batik Sakti 1 Kebumen.
Baca Juga: Gempa Bumi Berkekuatan3,7 Magnitudo Guncang Halmahera Selatan, Maluku Utara
Keluar sebagai pemenang juara 1 yakni kelompok tari kuda lumping dari Djayenggati Budaya, juara 2 yakni Riwe-Riwe Budaya, juara 3 MTs Kepadangan Clapar dan disusul SMP Taman Dewasa Karangayar sebagai juara harapan 1.
Setelah pengumuman kejuaraan lomba Kuda Lumping, diadakan pula latihan karawitan yang diikuti oleh segenap Guru, karyawan dan siswa SMK Batik Sakti 1 Kebumen.
Latihan Karawitan dipimpin oleh Mbah Sutarjo selaku praktisi karawitan dan pengurus Dewan Kesenian Daerah Kabupaten Kebumen.
Baca Juga: Perayaan HUT SMK Batik Sakti 1 Kebumen Ke-49 Digelar Spektakuler
Bertujuan untuk mengenalkan budaya jawa khususnya gamelan dan memotivasi siswa SMK Batik Sakti 1 Kebumen untuk terus melestarikan kesenian daerah Kabupaten Kebumen.
Selain itu juga untuk mempererat ikatan kekeluargaan SMK Batik Sakti 1 Kebumen dengan menggelar latihan bersama. Melalui latihan ini diharapkan siswa termotivasi untuk terjun di dunia seni.
“Seperti slogan yang kami buat bahwa Batik Siji Nyawiji Ing Seni, jadi kepada siswa siswi SMK Batik Sakti 1 Kebumen mari bersama-sama mencintai dan melestarikan budaya yang kita miliki khususnya di daerah Kebumen agar tetap berkembang,” tutur Charis Mun’im
Baca Juga: Perdana, PKPT IPNU IPPNU UMNU Kebumen Resmi Dilantik di Gedung DPRD
Lebih lanjut Charis Mun’im berharap kesenian merupakan salah satu keterampilan yang dimiliki oleh siapapun, dengan berusaha untuk menghidupi kesenian bukan mencari kehidupan dari kesenian.
“Memang ada misi khusus yaitu kami memperkenalkan seni budaya kita yang adiluhung yaitu gamelan maka ketika lomba Tari Kuda Lumping sudah selesai, kita memanfaatkan waktu yang tersedia untuk nguri-uri budaya dengan belajar bersama bermain gamelan. Jadi setengah hari dikhususkan untuk latihan gamelan,” ujar Charis Mun’im menambahkan***
