Saat ini cabang yang cukup aktif ada di Kebumen, Purworejo dan Wonosobo selain tempat-tempat lain seperti Jakarta.
Diungkapkan bahwa pada awal berdiri, perguruan ini bernama Lawa Hitam.
Namun berdasaran hasil diskusi Guru Besar dengan pendamping dari militer dan kepolisian akhirnya diputuskan menggunakan nama Tri Guna Sakti.
Nama ini merupakan cerminan falsafah perguruan yaitu olah raga (pembinaan fisik), olah rasa (kepekaan sosial dan lingkungan) serta olah sukma (aspek spiritualitas).
Henri Kencana Putra menambahkan bahwa selain menjadi sarana penyaluran hobi dan pembinaan bakat, terbukti murid-murid Tri Guna Sakti juga mampu berprestasi di berbagai kompetisi.
Perguruan ini memiliki kelompok-kelompok ekstrakurikuler di sekolah. Dalam ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA), pihaknya mendampingi murid yang hendak berlaga mewakili sekolahnya.
"Alhamdulillah anggota kami mampu meraih prestasi yang membanggakan. Ke depan kami akan semakin fokus mendampingi para atlet muda ini sebagai bentuk regenerasi Tri Guna Sakti," ungkap Henry.
Dalam Pitutur Luhur-nya, Guru Besar Dasuki Rahmat menekankan panggilan seorang pendekar untuk menjadi juru damai.
Baca Juga: Prediksi Elfsborg vs Molde, Pratinjau, Berita Tim, Susunan Pemain, Prediksi Skor dan Lainnya