KEBUMEN TALK - Kasus seksual yang terjadi di Indonesia masih marak terjadi. Kasus terbaru yang sempat menghebohkan jagat maya adalah kasus seorang yang disebut-sebut guru ngaji di Bandung yang mencabuli belasan santriwatinya.
Tidak hanya itu, beberapa korbannya bahkan kabarnya hingga melahirkan dan melahirkan anak dari perbuatannya itu.
Kasus kekerasan seksual yang terjadi di Bandung Jawa Barat diyakini hanya salah satu kasus yang diperhatikan di media. Di luar sana, masih banyak kasus serupa yang hanya menjadi berita kecil dan tidak viral, bahkan tidak ada beritanya sama sekali.
Baca Juga: Seorang Pelajar Tenggelam di Sungai Kalibuntu Kebumen Saat Tengah Bermain di Pinggiran Sungai
Berdasarkan hal tersebut di atas, sebuah komunitas disabilitas di Kabupaten Kebumen yang bernama Rumah Inklusif merasa terpanggil untuk turut menyuarakan akan kekerasan seksual yang terjadi di manapun dan kapanpun.
"Karena jelas, kekerasan seksual tidak hanya melanggar hak orang lain, terutama perempuan yang menjadi korbannya. Apalagi bila korbannya adalah seorang dengan kebutuhan khusus (difabel)," kata Muinatul Khoiriyah sebagai Ketua Rumah Inklusif.
Untuk mewujudkan gerakan itu, Rumah Inklusif menyelenggarakan aksi bernama 'Aksi Keprihatinan & Doa' yang dilaksanakan pada tanggal Minggu, 26 Desember 2021 di Joglo (Rumah) Inklusif Kebumen.
Baca Juga: Singkirkan Vietnam, Thailand Hadapi Indonesia untuk Keempat Kalinya di Final Piala AFF
Aksi tersebut dihadiri oleh para keluarga disabilitas di Rumah Inklusif, disabilitas dari beberapa komunitas lain, seperti ITMI Kebumen serta Bina Akses Kebumen.