Soal Industri Berbasis Agrobisnis di Kebumen, Miftah: Beberapa Program Sudah Mengarah Kesana

- 23 Desember 2021, 07:32 WIB
Anggota Komisi B DPRD Kebumen, Miftahul Ulum.
Anggota Komisi B DPRD Kebumen, Miftahul Ulum. /Kebumen Talk/Fathurohman Wahid

 

KEBUMEN TALK - Dalam dunia industri, kehadiran shrimp estate di Kebumen diharapkan dapat membawa dampak baik. Kawasan industri perikanan terpadu tersebut diharapkan dapat memicu munculnya industri agrobisnis lain di Kebumen.

Tentunya, hal itu diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mengentaskan kemiskinan.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kebumen, jelas Anggota Komisi B DPRD Kebumen, Miftahul Ulum, fokus dalam sektor pertanian.

Baca Juga: Link Live Streaming Ikatan Cinta Hari Ini 23 Desember 2021

Tentunya, dalam hal ini pertanian dalam pandangan luas. Meski demikian, saat ini industri berbasis agrobisnis belum muncul meskipun potensinya luar biasa.

"Kemarin RPJPDnya Kebumen, sejahtera berbasis agrobisnis tapi pemanfaatan alam dan masyarakat selama ini masih minim," jelasnya, Rabu, 22 Desember 2021, saat Jupers Perubahan Perda RTRW Kebumen.

Fokus RTRW Kebumen kini, jelasnya, untuk pertanian dan pariwisata. RTRW tersebut juga nantinya mengakomodir agenda nasional seperti pembangunan Jalan Tol, JJLS dan juga agenda provinsi.

Baca Juga: Link Live Streaming Buku Harian Seorang Istri Hari Ini 23 Desember 2021

“Saat ini persetujuan. persetujuan perubahan Perda RTRW, sudah dikirim ke Kementerian ATR, nantinya ada pembahasan linsek di pusat," lanjut Gus Miftah, sapaan Miftahul Ulum.

Terkait industri agrobisnis, lanjutnya, beberapa program sejauh ini sudah mengarah kesana. Diantaranya perbaikan infrastruktur jalan sebagai salah satu sarana untuk menggerakkan roda perekonomian di wilayah Kebumen.

"Pembangunan infrastruktur dan ekonomi menjadi tanggung jawab bersama antara eksekutif dan legislatif," jelasnya.

Baca Juga: Inter Milan 'Kedinginan' di Puncak Klasemen Setelah Sukses Kalahkan Torino 1-0

Pemberdayaan masyarakat dalam hal peningkatan kapasitas UMKM, menurutnya, juga penting dilakukan. Ia mencontohkan di wilayah Kebumen Utara, hasil pertanian singkong cukup melimpah.

"Menunggu singkong panen itu sekitar 8 bulan. Dan panennya, perkilogram hanya Rp 1.000 sampai Rp 1.500," tegasnya.

Bagi politisi senior PKB Kebumen tersebut, pemerintah perlu mendorong produk olahan yang memiliki nilai jual. Dengan demikian, masyarakat bukan saja menikmati hasil pertanian tetapi juga nilai tambahnya dari produk pertanian tersebut.

Baca Juga: Jadwal Tayang Sinetron Ikatan Cinta, Berikut Jadwal TV RCTI Hari Ini Kamis, 23 Desember 2021

"Kita perlu membuat industri berbasis agrobisnis yang ikonik di wilayah Kebumen,” ucapnya. ***

Editor: Fathurohman Wahid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah