Ia mengenang pesan almarhum ayahnya Ahmad Shomadi yang juga seorang guru ngaji di Desa Sawangan Kecamatan Alian Kebumen agar selalu mengaji sampai kapanpun.
"Bapak saya selalu berpesan, boleh sekolah asal ngaji. Kalau nggak ngaji, nggak usah sekolah," kenang Aipda Musakir menirukan pesan almarhum Ayahnya.
Aipda Musakir mengaku tak pernah menyangka akan memperoleh juara tiga pada ajang bergengsi ini. Awalnya ia mendapatkan surat perintah untuk mengikuti lomba tersebut dari institusinya.
Baca Juga: Sinopsis Sinetron Terbaru Badai Pasti Berlalu Hari Besok Selasa 24 Agustus 2021 Pukul 20.15 WIB
Musakir menyambut perintah itu dengan penuh semangat. Memasuki seleksi 10 besar, Aipda Musakir bertemu dengan para peserta yang berat.
Kebanyakan mereka adalah lulusan pesantren, dan memiliki background seorang pendakwah dengan jam terbang tinggi serta memiliki sertifikat mubaligh.
Tapi Musakir tak kalah mumpuni. Ia pernah menimba ilmu Hukum Islam di Universitas Ibnu Chaldun Jakarta pada 2004 silam. Ia yakin mampu bersaing dengan para peserta final 10 besar dan terbukti akhirnya bisa meraih juara III.***