"Yang terpenting adalah mampu menggandeng kaum-kaum yang selama ini merasa tidak terpedulikan, ya intinya semua kaum perlu digandeng dan berjalan berdampingan agar semua merasa lebih aman dan di ayomi oleh Pemimpin Kabupaten Kebumen", pungkasnya.
Perlu diketahui bersama, bahwa meraih suara 40 persen, para pegiat Koko dari berbagai wilayah di Kebumen pun kemudian melaksanakan tasyakuran. Sebagai bentuk metamorfosa Koko, mereka berencana menyatukan dalam satu wadah.
Baca Juga: PBNU Apresiasi Pilkada di Masa Pandemi Covid-19
“Keinginan kita masih dengan nama Koko, tapi akronimnya tidak lagi kotak kosong,” kata salah satu Presidium Masyarakat Kotak Kosong (Mas Koko), Mundir Hasan saat tasyakuran di Bale Cafe, Gombong, Kebumen, Kamis, 10 Desember 2020, malam.***