Ita juga mendorong SMPN 22 Semarang dan sekolah-sekolah lain untuk menggerakkan kegiatan kreatif yang memiliki dampak luas secara dini kepada para peserta didik.
Ia menyarankan agar lahan sekolah yang luas dimanfaatkan secara positif dan masyarakat sekitar diajak untuk belajar mengenai program-program yang telah diterapkan.
Selain itu, Ita mengapresiasi upaya SMPN 22 Semarang dalam memasarkan hasil pertanian perkotaan melalui pasar "online" dan orangtua siswa.
Ia melihat banyak potensi pasar yang bisa dimanfaatkan, seperti di sekitar sekolah atau Kecamatan Gunungpati, termasuk layanan penitipan anak dan pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit Cepoko.
Baca Juga: Ada Bakso Mercon dan Keju! Ini Rekomendasi 5 Bakso Enak di Kecamatan Alian Kebumen
"Ini adalah salah satu multiplier ekonomi. Penting dilakukan sebagai edukasi dini, selain program P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dalam Kurikulum Merdeka Belajar," tambah Ita.
Dengan berbagai program tersebut, SMPN 22 Semarang tidak hanya menjadi contoh dalam penerapan pertanian perkotaan.
Akan tetapi juga menunjukkan pentingnya pendidikan kesehatan dan kreativitas sejak dini bagi para pelajar.***