Fenomena Pergerakan Tanah di Kabupaten Tegal, 174 Rumah Rusak Berat

17 Februari 2022, 10:10 WIB
Ilustrasi fenomena pergerakan tanah di Kabupaten Tegal yang merusak sejumlah rumah warga. /Pixabay

KEBUMEN TALK - Fenomena pergerakan tanah di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah telah merusak puluhan rumah warga. Peristiwa ini sudah berlangsung sejak Jumat 11 Februari 2022 lalu.

Akibat dari fenomena tanah bergerak tersebut, sekira 400 rumah dilaporkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal mengalami kerusakan dari tingkat ringan hingga berat.

Adapun sebanyak 174 rumah warga mengalami kerusakan berat akibat fenomena ini.

Baca Juga: Jumlah Kasus Harian Covid-19 di Korea Selatan Capai 90.000, Liga Bola Basket Dihentikan

Data mutakhir yang didapatkan pada Senin 15 Februari 2022 pukul 19.00 WIB, BPBD Kabupaten Tegal telah mencatat total rumah warga yang mengalami kerusakan sebanyak 448 unit.

Untuk rincian kerusakan adalah sebagai berikut, sebanyak 174 rumah mengalami kerusakan berat, 189 rusak sedang, dan 85 rumah rusak ringan.

Fenomena pergerakan tanah terjadi di dua desa yaitu Desa Dermasuci Kecamatan Pangkah dan Desa Padasari Kecamatan Jatinegara.

Baca Juga: Dibacok hingga Motor Ilang, Polri di Bekasi Dibegal saat Pulang Kerja

Dampak kerusakan rumah warga ini menyebabkan sebanyak 569 jiwa mengungsi ke fasilitas pendidikan, tenda keluarga, maupun warga sekitar.

BPBD bersama dengan dinas terkait, TNI, Polri, PMI, organisasi non-pemerintah dan relawan membantu dan memberikan pelayanan kepada warga yang mengungsi. Dapur umum dioperasikan untuk penyiapan makanan dan minum warga. Di samping itu, BPBD dan dinas-dinas terkait menyiapkan MCK portabel dan mobil tangki air di sektor sanitasi.

Gerakan tanah ini juga mengakibatkan kerugian material lainnya berupa fasilitas pendidikan rusak ringan 2 unit, rusak berat 1 unit, pondok pesantren rusak berat 1 unit, kantor desa rusak ringan 1 unit dan tempat ibadah rusak ringan 3 unit.

Baca Juga: Maaf Pol Espargaro, Tapi Honda akan Tetap Jadikan Marc Marquez Sebagai Pembalap Referensi

Laporan awal yang diterima oleh Pusdalops BNPB menyebutkan gerakan tanah ini dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Jumat lalu. Hujan ini berdurasi panjang dari Jumat hingga Sabtu dini hari 12 Februari 2022, pukul 01.00 WIB. Fenomena ini teramati pertama kali terjadi di Desa Dermasuci.

Sementara itu, wilayah yang terdampak gerakan tanah, Kecamatan Pangkah dan Jatinegara, merupakan kecamatan yang memang berpotensi terjadi fenomena tersebut.

Berdasarkan kajian wilayah dengan potensi gerakan tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pada Februari 2022, dua wilayah tadi berada pada kategori menengah hingga tinggi.***

Editor: Muhammad Mugi

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler