KEBUMEN TALK - Tim penyelamat menyisir lereng gunung yang berhutan lebat di China selatan pada hari Selasa, menggunakan sekop dan obor untuk mencari korban dan perekam (blackbox) penerbangan dari jet China Eastern Airlines (600115.SS) yang jatuh dengan 132 orang di dalamnya.
Sekira 600 tentara, petugas pemadam kebakaran dan polisi berbaris ke lokasi kecelakaan, sepetak sekitar 1 km persegi di lokasi yang dikelilingi oleh pegunungan di tiga sisi, setelah ekskavator membersihkan jalan.
Pencarian perekam atau "kotak hitam", dari Boeing 737-800 yang terlibat dalam kecelakaan pertama pesawat jet komersial China sejak 2010, akan dilakukan secara grid-by-grid, mungkin sepanjang malam.
Baca Juga: Disebut Manuvernya Sembrono di Mandalika, Quartararo Minta Jack Miller Ngaca
Penerbangan MU5735 pada hari Senin menuju kota pelabuhan Guangzhou dari Kunming, ibukota provinsi barat daya Yunnan, ketika jatuh dari ketinggian jelajah untuk jatuh di pegunungan Guangxi kurang dari satu jam sebelum waktu pendaratan.
Sebuah jet tampak menukik ke tanah pada sudut sekitar 35 derajat dari vertikal dalam gambar video dari kamera dasbor kendaraan, menurut media China. Reuters tidak dapat segera memverifikasi rekaman tersebut.
Seorang penduduk desa di dekat lokasi kecelakaan yang menolak menyebutkan nama depannya, mengatakan kepada Reuters bahwa dia mendengar "bang, bang" pada saat kecelakaan itu.
Baca Juga: Dicopot Karena Tak Aktif Tangani Bencana, Bupati Kebumen Lantik Camat Ayah Baru
"Itu seperti guntur," katanya.