KEBUMEN TALK - Banyak korban berjatuhan di saat konflik Myanmar Samapi saat ini.
Korban banyak mengalami luka-luka bahkan sampai harus kehilangan nyawa merek
Sebagaimana diketahui, sedikitnya 510 warga sipil tewas dalam dua bulan unjuk rasa untuk melawan kudeta militer di Myanmar, menurut kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP).
Sebagaimana dikutip KebumenTalk.com dari situs ANTARA pada Selasa 30 Maret 2021, dari 14 orang yang terbunuh di Myanmar pada Senin 29 Maret 2021, sedikitnya delapan orang berada di distrik Dagon Selatan, Yangon, di mana pasukan keamanan menembakkan senjata kaliber yang jauh lebih berat dari biasanya untuk membersihkan barikade kantong pasir, kata para saksi mata.
Televisi pemerintah mengatakan pasukan keamanan menggunakan "senjata anti huru hara" untuk membubarkan kerumunan "teroris yang kejam" yang menghancurkan trotoar dan menyebabkan satu orang terluka.
Seorang warga Dagon Selatan pada Selasa mengatakan lebih banyak tembakan terdengar di daerah itu semalam, dan meningkatkan kekhawatiran akan lebih banyak korban.