Saham di Tokyo Ditutup, Berikut Penjelasannya

- 24 November 2020, 14:51 WIB
Ilustrasi Tokyo Laporkan 429 Kasus COVID-19
Ilustrasi Tokyo Laporkan 429 Kasus COVID-19 /PIXABAY/cplz99atcsnilyk

KEBUMEN TALK - Menguat tajam pada perdagangan saham-saham Tokyo ditutup, dengan indeks acuan Nikkei mencapai level tertinggi sejak Mei 1991, saat sentimen investor meningkat setelah badan federal AS memberi lampu hijau pada transisi kepresidenan Joe Biden.

Di Bursa Efek Tokyo (TSE), indeks acuan Nikkei 225 melonjak 638,22 poin atau 2,50 persen, dari penutupan Jumat 20 November 2020, menjadi mengakhiri perdagangan di 26.165,59 poin, penutupan tertinggi sejak 10 Mei 1991.

Sebagaimana dikutip KebumenTalk.com dari ANTARA, indeks Nikkei 225 terpangkas 106,97 poin atau 0,42 persen, pada akhir pekan lalu, menjadi 25.527,37 poin.

Baca Juga: Fadil Bersyukur, Dengan Status Klub Profesional

Di pasar Tokyo indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama naik 35,01 poin atau 2,03 persen, menjadi ditutup pada 1.762,40 poin. Indeks Topix sedikit terangkat 0,98 poin atau 0,06 persen menjadi 1.727,39 poin pada akhir perdagangan Jumat 20 November 2020.

Pada Senin 23 November 2020, pasar keuangan Jepang ditutup, untuk hari libur nasional.

Saham-saham perusahaan yang berhubungan dengan rumah sekuritas, instrumen presisi, serta besi dan baja adalah yang paling diuntungkan pada penutupan perdagangan.***

Editor: Fathurohman Wahid

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah