Di Jalur Gaza, Lonjakan Kasus Covid-19 Menyebabkan Palestina Kewalahan

- 23 November 2020, 13:06 WIB
Masjid Khalidi di Gaza
Masjid Khalidi di Gaza /Commons Creative/Ramez Habboub/

KEBUMEN TALK - Menurut penasihat kesehatan masyarakat, lonjakan tajam kasus COVID-19 di Jalur Gaza berpotensi menyebabkan sistem kesehatan wilayah kantong Palestina itu kewalahan dalam beberapa hari ke depan, pada Minggu 22 November 2020.

Tercatat 14.000 kasus COVID-19 dan 65 kematian, kebanyakan sejak Agustus, Gaza, di mana penduduk padat dan miskin sebanyak 2 juta jiwa rentan terhadap infeksi.

Sebagaimana dikutip KebumenTalk.com dari ANTARA, untuk pasien COVID-19 terpakai sebanyak 79 dari 100 ventilator, kata anggota satgas COVID-19 Gaza, Abdelraouf Elmanama.

Baca Juga: Liverpool Menang 3-0 Atas Leicester City

"Dalam 10 hari sistem kesehatan tidak akan mampu menampung lonjakan kasus seperti itu dan kemungkinan ada kasus yang tidak mendapatkan tempat di unit perawatan intensif," katanya, menambahkan bahwa tingkat kematian 0,5 persen pasien COVID-19 kemungkinan bertambah.

Di Gaza penguasa Hamas sejauh ini telah memberlakukan penguncian. Blokade Israel yang berlangsung lama dan didukung oleh negara tetangga Mesir, melumpuhkan perekonomian Gaza sekaligus merusak fasilitas kesehatan masyarakat.

Agar senjata-senjata perang tidak terjangkau oleh Hamas Israel mengaku sedang berusaha, yang terlibat dalam tiga perang dan yang fasilitasnya hancur pada Minggu pagi akibat aksi balasan peluncuran roket Palestina terhadap salah satu kota di selatan.

Baca Juga: [UPDATE] Kasus Covid-19 di Kabupaten Kebumen per 23 November 2020, Naik Jadi 2.132 Kasus

"Kami tidak memberi Hamas 'diskon virus corona'," kata Menteri kabinet Izhar Shay kepada stasiun Radio Militer. "Kami akan terus merespons sebagaimana mestinya."

Halaman:

Editor: Fathurohman Wahid

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x