Network
KEBUMEN TALK - Kesedihan, kecemasan, dan depresi, topik yang tidak banyak dibahas di acara televisi lain, tetapi anime menggambarkannya dengan cukup baik.
Banyak anime terpaku pada karakter suram dengan masalah kesehatan mental pribadi. Ini sebagian besar tetap tersembunyi dan dirahasiakan dalam kehidupan nyata.
Banyak karakter anime yang mengalami gangguan mental dan depresi di anime semacam itu. Penyakit mental dapat menyebabkan sejumlah besar kesulitan, termasuk ide bunuh diri.
Baca Juga: Ini Dia Manga Paling Populer yang Layak Dijadikan Anime
Sangat penting bahwa sains dan kedokteran dan media infotainment lebih berkonsentrasi pada tema ini dan opsi untuk menanganinya.
Karakter yang memainkan peran ini memiliki kedalaman ekstrim dalam cerita mereka. Karakter-karakter ini, mungkin karakter dengan tulisan terbaik di anime.
Terlepas dari beban psikologis dari cerita sedih mereka, kepribadian anime yang depresi seringkali kompeten dalam menemukan jalan keluar.
Baca Juga: 10 Anime Baseball Paling Populer yang Tidak Boleh Kamu Lewatkan
Beberapa karakter anime terbaik yang sengsara tetapi telah memaksakan jalan mereka dan berusaha untuk bahagia dan memberi makna baru pada hidup mereka.
Dikutip KebumenTalk.com dari otakukart, berikut adalah 7 Karakter Anime Paling Depresi:
1. Kousei Arima
Pemeran utama pria dalam serial Your Lie in April adalah Kousei Arima. Dia adalah putra Takahiko dan Saki Arima.
Ia adalah seorang siswa SMP Sumiya, dan pemenang paling junior dari Kompetisi Piano Maihou.
Karena kematian ibunya, dia tidak dapat mendengar alunan piano yang biasa dia mainkan. Dia berusia 11 tahun saat itu, dan dia sedang bersiap untuk mengikuti kompetisi piano nasional.
Baca Juga: Inilah Daftar 5 Manga dengan Konten Mirip Doraemon
2. Homura Akemi
Homura Akemi adalah salah satu pemeran utama dalam serial anime Puella Magi Madoka Magica.
Penggambaran Homura tentang dirinya sebagai Gadis Sihir yang dingin, tidak ramah, dan keras tanpa belas kasih hanyalah fasad yang dia buat untuk dirinya sendiri.
Homura memiliki kondisi jantung yang menyebabkan dia harus terbaring di tempat tidur untuk waktu yang lama, mengakibatkan dia menjadi terisolasi secara sosial.
Baca Juga: 8 Novel Ringan Teratas yang Mirip dengan Anime Solo Leveling
3. Hei
Hei adalah karakter utama dari seri Darker than Black. Dia adalah kakak laki-laki yang penuh kasih yang menjaga adik perempuannya.
Bai, sebagai penjaganya bahkan dengan usianya yang masih muda sebelum menjadi Kontraktor.
Meskipun tidak menyukai pembunuhan, ia menjadi pemburu hadiah untuk mengawasi dan bersama saudara perempuannya.
Baca Juga: Daftar 15 Anime Paling Populer yang Diadaptasi dari Novel Ringan
4. Ryuko Matoi
Ryuko Matoi adalah karakter utama dalam anime dan manga Kill la Kill. Dia datang ke Akademi Honnōji dalam pencarian Pedang Gunting merah yang dia miliki, serta orang yang membunuh ayahnya.
5. Reiner Braun
Reiner Braun adalah salah satu karakter utama dalam seri Attack on Titan. Dia adalah salah satu pemeran yang telah menderita banyak masalah psikologis sebagai akibat dari diplomasi yang tak terbantahkan dan tak tersentuh sejak awal seri.
Reiner hampir mengalami gangguan psikotik, di mana dia kehilangan keberanian dan menolak untuk melawan Eren demi Marley.
Dia menjadi tidak stabil secara mental. Dan akan dibunuh secara brutal jika Eren tidak kelelahan.
Baca Juga: Daftar Gadis Anime Cantik Terpopuler yang Wajib Wibu Ketahui
6. Itachi Uchiha
Itachi Uchiha digambarkan sebagai salah satu penjahat dalam serial Naruto. Dia juga bekerja sebagai mata-mata, yang memberikan banyak tekanan psikologis padanya.
Di atas semua itu, dia bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Sasuke aman dan terlindungi.
Dia secara brutal membunuh semua Uchiha serta orang tuanya sendiri, menjadi orang yang mengerikan di mata saudaranya sendiri. Dia menjadi pengkhianat setelah membunuh klannya sendiri.
Baca Juga: Daftar Anime Terbaik Untuk Ditonton Saat Liburan Paskah 2021
7. Lucy
Elfen Lied, sebuah narasi yang digambarkan oleh kecintaannya pada Kouta. Dan kesediaannya untuk menebus kesalahan masa lalunya terhadapnya.
Selain dari kengerian yang parah, kekerasan, dan konten yang sangat tidak menyenangkan lainnya.
Pengunduran diri Kaede sebagai bayi dan kehidupan di lingkungan rumah anak-anak yang agresif di Kamakura memengaruhi perilaku kekerasan awalnya.***
