AGRI Minta Permudah Izin Impor Gula Mentah

- 22 November 2020, 19:42 WIB
Ilustrasi di gudang Bulog: Menghadapi hari besar Natal 25 Desember dan Tahun Baru 2021, Perum Bulog Sulawesi Tengah mengonfirmasi mendatangkan 50 ton gula pasir.
Ilustrasi di gudang Bulog: Menghadapi hari besar Natal 25 Desember dan Tahun Baru 2021, Perum Bulog Sulawesi Tengah mengonfirmasi mendatangkan 50 ton gula pasir. /MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS/ANTARA/

 

KEBUMEN TALK - Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia menyarankan pemerintah agar mempermudah birokrasi penerbitan izin impor gula mentah (raw sugar) sehingga prosesnya tidak memakan waktu lama.

"Itu saran kami dan lebih tepat daripada mengubah pemberian izin langsung kepada industri makanan dan minuman," kata Sekjen Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) Indra Suryaningrat dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad.

Penegasan tersebut terkait dengan rencana pemerintah untuk memberikan izin impor garam dan gula kebutuhan industri kepada industri pengguna secara langsung.

Baca Juga: Berikut Upaya Kepala Dinas Kesehatan Dalam Pencegahan Penyebaran Covid-19

Menurut Indra, jika hal itu dilakukan maka akan berpotensi terjadi penambahan waktu proses penerbitan izin importasi karena diperlukan audit dan pengawasan yang ekstra ketat kepada masing-masing mereka sebelum izin diberikan.

Karena itu, pihaknya hingga saat ini masih perlu menunggu kejelasan akan hal tersebut.

Yang pasti, katanya, proses importasi gula mentah sangat tergantung dengan regulasi pemerintah. "Terus terang hal ini yang selalu diperjuangkan kami setiap saat, agar keberlangsungan suplai gula kristal rafinasi (GKR) dari kami ke pabrik industri makanan dan minuman lancar," katanya.

Baca Juga: Sampai Saat Ini, Granat di Timika Belum Ketahuan Asal Usulnya

Halaman:

Editor: Muhammad Khasbi M.

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x