Akibat Banjir di Cilacap, Satu Orang Hilang

- 18 November 2020, 15:03 WIB
Sejumlah kendaraan roda dua menerobos banjir yang menggenangi jalur selatan di Desa Kedungpring, Kemranjen, Banyumas, Jateng, Selasa (17/11/2020). Banjir tersebut diakibatkan jebolnya tanggul Kali Gatel setelah hujan deras itu sehingga menyebabkan kendaraan yang melintas di jalur selatan terjebak banjir. ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/aww.
Sejumlah kendaraan roda dua menerobos banjir yang menggenangi jalur selatan di Desa Kedungpring, Kemranjen, Banyumas, Jateng, Selasa (17/11/2020). Banjir tersebut diakibatkan jebolnya tanggul Kali Gatel setelah hujan deras itu sehingga menyebabkan kendaraan yang melintas di jalur selatan terjebak banjir. ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/aww. /IDHAD ZAKARIA/ANTARA FOTO

KEBUMEN TALK - Satu orang dilaporkan hilang dan satu orang lainnya meninggal dunia akibat banjir di Desa Kertajaya, hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah Heru Kurniawan.

"Korban meninggal dunia bernama Darwan (35), warga Desa Kertajaya RT 04 RW 01, Kecamatan Gandrungmangu, sedangkan yang masih dalam pencarian bernama Rohisca Ibrahim (15). Hingga saat ini, petugas gabungan masih mencari keberadaan korban," katanya di Cilacap, sebagaimana dikutip KebumenTalk.com dari ANTARA, pada Rabu 18 November 2020.

Berdasarkan pembaruan data, Heru mengatakan, wilayah terdampak banjir yang terjadi sejak Selasa 17 November hingga Rabu 18 November mencapai 35 desa yang tersebar di 11 kecamatan.

Baca Juga: KPK: Akademisi Harus Berperan dalam Pemberantasan Korupsi

Kata dia, dalam hal ini, wilayah terdampak banjir di Kecamatan Kroya meliputi Desa Gentasari, Mujur, Mujur Lor, Buntu, Kedawung, dan Sikampuh.

"Di Desa Gentasari ada 65 keluarga yang mengungsi ke MI Muhammadiyah, sedangkan di Mujur Lor ada 80 keluarga yang mengungsi di Masjid Al Ikhlas," katanya.

Banjir di Kecamatan Sampang, menurut dia, melanda Desa Karangasem, sedangkan di Kecamatan Sidareja menggenangi Desa Sidareja, Sidamulya, Gunungreja, Sudagaran, Tinggarjaya, dan Tegalsari.

Baca Juga: Vaksin Akan Didatangkan Presiden Jokowi Akhir November Ini

Banjir di Desa Sidareja, dirinya mengungkapkan mengakibatkan 22 keluarga mengungsi ke Balai Pertemuan Kantor KB Sidareja.

Kata dia, di Kecamatan Bantarsari, banjir menggenangi Desa Bantarsari, Cikedondong, Kamulyan, Rawajaya, Kedungwadas, Bulaksari, dan Babarsari.

"Genangan banjir di Desa Cikedondong dan Kedungwadas saat ini sudah surut. Sementara di Desa Kamulyan ada 100 keluarga yang mengungsi ke Masjid Al Furqon dan di Rawajaya ada 150 keluarga yang mengungsi ke rumah Pak Nasimin," katanya.

Baca Juga: Ucapan Selamat Datang Mengalir Dari Para Tokoh Menjelang Kepulangan Yahya Fuad

Banjir di Kecamatan Kedungreja, Heru mengatakan menggenangi Desa Ciklapa, Bangunreja, dan Rejamulya, di Kecamatan Gandrungmangu melanda Desa Layansari dan Kertajaya.

Kata dia di Kecamatan Cipari, banjir menggenangi Desa Mulyadadi dan Caruy, sedangkan di Kecamatan Majenang melanda Desa Pahonjean, Mulyadadi, Mulyasari, dan Padangsari.

Banjir juga merendam Desa Kawunganten, Kecamatan Kawunganten, lanjut dia, sehingga mengakibatkan 24 keluarga mengungsi, serta Desa Ujunggagak, Kecamatan Kampung Laut, yang menyebabkan 40 keluarga mengungsi.

Baca Juga: Fuad Segera Pulang, Faiz: Merasa Bahagia

"Secara keseluruhan terdapat 15.667 keluarga terdiri atas 34.643 keluarga yang terdampak banjir, 638 keluarga atau 1.518 jiwa di antaranya mengungsi," katanya.

Selain banjir, Heru mengatakan, bencana longsor juga melanda dua kecamatan, yakni Karangpucung dan Cimanggu.

Tanah longsor yang melanda Kecamatan Karangpucung, menurut dia, terjadi di Desa Gunungtelu, Tayem, Karangpucung, Pangawaren, Tayem Timur, Ciporos, Bengbulan, Cidadap, dan Sindangbarang, sedangkan di Kecamatan Cimanggu terjadi di Desa Panimbang, Bantarpanjang, Bantarmangu, dan Manda.

Baca Juga: Jangan Disepelakan, 7 Kesalahan Pemakaian Celana Dalam Yang Harus Dihindari

"Secara keseluruhan, bencana longsor di Kecamatan Karangpucung mengakibatkan empat rumah roboh, dua rumah rusak berat, 31 rumah rusak ringan, 26 rumah terancam, satu gedung sekolah mengalami kerusakan, jalan rusak di dua titik, 50 hektare sawah rusak, enam titik tebing rusak, dan satu tanggul rusak," katanya.

Bencana tanah longsor di Kecamatan Cimanggu, Ia mengatakan mengakibatkan satu rumah rusak berat, satu rumah rusak sedang, dua rumah rusak ringan, dua rumah terancam, satu bangunan sekolah rusak, satu titik jalan rusak, satu titik turap rusak, dan dua titik tebing rusak.

Menurut dia, bencana angin kencang juga dilaporkan terjadi di Desa Sidasari Lor, Kecamatan Sampang, sehingga mengakibatkan dua rumah rusak sedang.

Baca Juga: Jangan Disepelakan, 7 Kesalahan Pemakaian Celana Dalam Yang Harus Dihindari

"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat yang bermukim di daerah rawan bencana untuk tetap waspada dan siap siaga karena berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG, hujan dengan intensitas tinggi masih berpeluang terjadi. BPBD Kabupaten Cilacap juga melakukan operasi tanggap darurat serta berkoordinasi dengan sukarelawan dan dinas terkait dalam rangka penanganan darurat," katanya.***

 

Editor: Fathurohman Wahid

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah