Kebakaran Hutan, Mengancam Paru-paru Dunia

- 8 November 2020, 18:13 WIB
Ilustrasi kebakaran hutan.
Ilustrasi kebakaran hutan. //Pixabay//skeeze

KEBUMEN TALK - Kawasan hutan Kalimantan Tengah sebagai salah satu perhatian para pemerhati lingkungan lantaran masih menjadi incaran para oknum pembalak liar tidak bertanggung jawab. Pembalakan hutan liar masih menjadi ancaman lingkungan Indonesia.

Kawasan hutan Kalimantan selama ini dikenal sebagai salah satu paru-paru dunia dengan luas lahan hutan sekisar 40,8 juta hektare. Bencana alam terjadi bertubi-tubi di Indonesia, dan tidak lain karena hutan sudah banyak disalahgunakan

“Predikat sebagai paru paru dunia perlahan hilang. Belum lagi diperparah dengan karhutla yang tiap musim kemarau terjadi, memperparah kerusakan hutan, dampaknya saat cuaca ekstrem seperti hujan deras, tidak bisa menyerap dan menampung air,” kata Direktur Wahana Lingkungan Hidup Kalimantan Tengah Dimas Novian Hartono, pada Minggu 8 November 2020.

Baca Juga: Jadi Presiden Amerika Serikat, Sikap Joe Biden Terhadap Islam? Refly Harun: Semoga Sesuai Komitmen!

Selain itu, menurutnya alih fungsi hutan menjadi lahan perkebunan menyebabkan 80 persen lebih hutan rusak parah di Kalimantan Tengah.

"Oleh sebab itu, siapa pun kepala daerah yang terpilih dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah 2020 di Kalteng, hendaknya mengevaluasi perizinan hutan. Kalau bisa, stop sementara waktu di bidang perkebunan, karena sudah terlalu banyak beroperasi. Tujuannya untuk melindungi fungsi hutan sebagai paru paru dunia," tegas dia.

Sebagaimana dikutip KebumenTalk.com dari RRI, pembina Tagana Kalimantan Tengah Farid Wajedi mengimbau setiap personil di sejumlah Kabupaten, dapat menyiapkan peralatan diperlukan guna membantu evakuasi warga.

Baca Juga: Menjelang Kampanye, Bawaslu Purbalingga Ingatkan Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

"Dan sigap mendirikan dapur umum, untuk keperluan pengungsian," kata Farid.

Halaman:

Editor: Fathurohman Wahid

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah