KEBUMEN TALK - Update terbaru bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, korban bertambah.
Aksi bom bunuh diri di depan Kapolsek Astana Anyar, Kota Bandung pada Rabu, 7 Desember 2022 pagi menyebabkan delapan sembilan korban.
Sebelumnya diberitakan pelaku bom bunuh diri Polsek Astana Anyar tewas di lokasi kejadian.
Baca Juga: Pesan Ridwan Kamil Pasca Ledakan Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar: Tetap Tenang dan Waspada
Namun informasi terbaru mengungkapkan bahwa terdapat sembilan korban akibat bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung.
Hal itu juga dibenarkan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam unggahan terbaru di akun Instagramnya, @ridwankamil.
Tak hanya dari pihak kepolisian, terdapat pula satu warga sipil atau masyarakat yang mengalami luka-luka imbas dari ledakan bom bunuh diri di halaman Polsek Astana Anyar.
“Korban jiwa adalah si pelaku bom itu sendiri. Dan 1 korban jiwa di pihak Polisi. 8 polisi dan 1 warga mengalami luka-luka,” tulis Ridwan Kamil, dikutip KebumenTalk.com dari Instagram @ridwankamil.
Selain sembilan korban tersebut, pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar juga meninggal dunia usai melancarkan aksinya.
"Terduga pelaku bom bunuh diri meninggal," ucap Karo Penmas Divisi Humas Polri, Ahmad Ramadhan kepada wartawan, dikutip KebumenTalk.com dari PMJ News.*
Baca Juga: Terjadi Ledakan di Polsek Astana Anyar, Polri Sebut Aksi Bom Bunuh Diri
Himbau Masyarakat Tak Sebarkan Foto Pelaku
Masih dalam unggahannya, mantan Walikota Bandung itu juga meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan foto maupun video pelaku bom bunuh diri.
“JANGAN menyebarkan foto/clip video potongan tubuh/ceceran korban pelaku,” himbau Ridwan Kamil.
Baca Juga: Terjadi Ledakan di Polsek Astana Anyar, Polri Sebut Aksi Bom Bunuh Diri
“Karena kengerian visual itulah yang ingin disampaikan oleh teroris untuk menakuti psikologis masyarakat,” sebutnya.
Lebih lanjut, Ridwan Kamil juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang karena situasi saat ini sudah aman terkendali.
“MASYARAKAT dimohon tenang, situasi sudah aman terkendali. Namun tetap selalu waspada,” himbau Kang Emil.***