Network
KEBUMEN TALK – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui jajaran Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung telah sukses dalam kegiatan budidaya lobster.
BBPBL Lampung kali ini berhasil dalam fase pembesaran I budidaya lobster. Sebelumnya,BBPBL Lampung sukses melewati masa pendederan, dimana merupakan titik kritis budidaya lobster. Hal ini juga dijelaskan oleh Direktur Jenderal (Ditjen) Perikanan Budidaya Tb Haeru Rahayu.
“Hal ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kemampuan dan kompetensi untuk melakukan usaha budidaya lobster. Saya tahu persis, ini tidak mudah, karena ada beberapa tahapan yang harus dilalui,” ungkap Tb Haeru, dikutip KebumenTalk.com dari laman KKP.go.id.
Baca Juga: 5 Desa di Muaragembong Terendam Banjir Rob Selama Lima Hari
BBPBL Lampung telah sukses dalam fase pembesaran tahap I di Keramba Jaring Apung (KJA), dengan tingkat kelangsungan hidup sebesar 95%.
Sebelumnya, BBPBL Lampung mendapatkan tingkat kelangsungan hidup budidaya lobster pada fase pendederan I sebesar 50%.
Fase tersebut merupakan titik paling kritis, dimana benih lobster rawan mengalami kanibalisme serta gagal moulting (pembentukan cangkang baru).
Baca Juga: Info Vaksinasi Kebumen Khusus Usia 12 Tahun ke Atas, Daftar Segera!
Kemudian pada fase pendederan II, didapatkan tingkat kelangsungan hidup sebesar 92%. Hingga fase pembesaran I, berhasil didapatkan tingkat kelangsungan hidup sebesar 95%.
Hal itu merupakan suatu pencapaian yang tidak mudah. Diungkapkan kembali oleh Tb Haeru, bahwa seluruh fase tersebut harus dilalui untuk mendapatkan lobster ukuran konsumsi.
