KEBUMEN TALK - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi sikap keterbukaan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan terkait tuduhan pengadaan PCR.
Dua menteri Presiden Joko Widodo, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menko Marves Luhut B. Panjaitan, dituding terlibat bisnis penyediaan alat tes Covid-19, seperti tes PCR serta antigen.
"Klarifikasi dan keterbukaan yang disampaikan Menko Marves Luhut B. Panjaitan sangatlah tepat. Kita tentu tidak ingin adanya disinformasi yang berdampak pada kegaduhan di masyarakat. Sehingga, Presiden Joko Widodo dan para menterinya bisa fokus mengatasi pandemi Covid-19, serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional," ujar Bamsoet di Jakarta, Minggu, 7 November 2021.
Baca Juga: Pelantikan PC IPNU IPPNU Kebumen, Bupati Yakin Kader Muda NU Punya Modal Intelektual yang Bagus
Ketua DPR RI ke-20 ini mendukung kehadiran korporasi ataupun perseorangan yang membantu sebagian beban pemerintah melakukan tracking dan tracing masyarakat melalui ketersediaan PCR/antingen. Namun, syaratnya tidak membebankan masyarakat.
"Jika kita membandingkan harga test PCR tahun lalu dengan sekarang, harga PCR 100-180 USD dan proses hasilnya bisa memakan waktu sekitar 1 minggu. Sekarang bisa lebih cepat hanya dalam hitungan jam sudah bisa diketahui hasilnya. Melalui peran swasta, harga test PCR perlahan bisa turun hingga di bawah tiga ratus ribu rupiah," kata Bamsoet.
Kepala Badan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menuturkan saat ini ekonomi sudah mulai bergerak dan berangsur pulih.
Baca Juga: Link Live Streaming Ikatan Cinta Hari Ini 8 November 2021
Hampir 185 juta masyarakat Indonesia sudah menerima vaksin yang diharapkan dapat memberikan dampak herd Immunity. Namun, pemerintah dan masyarakat tetap harus mewaspadai gelombang ketiga varian Covid-19, seperti terjadi di Rusia, Inggris dan beberapa negara di Eropa.***