Baca Juga: Lima Pimpinan Baznas Resmi Dilantik Bupati Kebumen
Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi ikut mengungkapkan kegagalan Bulog dalam menyerap gabah menjadikan para petani harus menjual hasilnya kepada para tengkulak.
"Sehingga ada titik waktu bagi para petani kecil yang memiliki kekosongan keuangan, karena menunggu hasil gabahnya menjadi beras dan laku di pasar," kata Dedi.
Ia juga menilai daya serap Bulog tergolong rendah karena tengkulak membeli gabah dari petani Rp4.200 per kilogram, sedangkan Bulog hanya Rp3.800 per kilogram.
Baca Juga: Link Live Streaming Hercai Malam Ini 29 Maret 2021 Pukul 19.00 WIB
Selain itu, Dedi beranggapan saat ini Bulog dalam posisi yang membingungkan, karena tidak bisa membeli beras, di sisi lain tidak bisa menyalurkan beras, padahal wacana impor beras terus bergulir.
Sebelumnya, Ombudsman menyebutkan ada potensi maladministrasi dalam proses pengambilan keputusan rencana impor beras sebanyak 1 juta ton oleh pemerintah pada saat masa panen raya padi.
Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika menilai terdapat keanehan pada rencana itu mengingat stok beras di dalam negeri relatif aman ditambah petani memasuki masa panen raya padi.
Baca Juga: Trending! Lirik Lagu Let's Work Hard Single Perdana The Bassura House (TBH)
Selain potensi kesalahan penanganan dalam kebijakan impor beras, ia juga menduga ada potensi maladministrasi dalam pengelolaan stok beras di gudang Bulog.