KEBUMEN TALK - PT Bio Farma (Persero) diminta oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir untuk meningkatkan kemampuan dan memacu kesiapan kapasitas produksi, pengamanan rantai dingin (cold chain) dan distribusi.
Sebagaimana dikutip KebumenTalk.com dari PMJNEWS, hal itu untuk mendukung program vaksinasi Covid-19.
"Saya perintahkan Bio Farma yang memiliki peran strategis dalam mendukung program vaksinasi Covid-19 ini untuk terus memperkuat persiapan kapasitas produksi vaksin, penanganan cold chain, dan distribusi," ujar Erick.
Baca Juga: Telkom Diinginkan Erick Jadi Fondasi Program Satu Data
Hal itu doungkapkan di kantor pusat Bio Farma di Bandung, Jawa Barat, pada Kamis, 7 Januari 2021.
Erick pada kesempatan itu, meninjau command center atau tempat memonitor data produksi, penyimpanan dan distribusi secara realtime berbasis teknologi Internet of Things (IoT), fasilitas produksi, dan penyimpanan vaksin Covid-19.
Dengan memanfaatkan IoT yang dimiliki Holding BUMN Farmasi tersebut, seperti barcode 2 dimensi, GPS, sensor suhu ruangan penyimpan vaksin dan armada distribusi, dan sejumlah infrastruktur lainnya, Ia menilai, maka upaya peningkatan dan percepatan dapat dilakukan.
Baca Juga: Ke Negara Sakura, Menko Erick-Luhut Mencari Dukungan Dalam Pendirian SWF
"Ada sistem sensor behaviour yang memantau gerakan armada, kondisi kendaraan, dan personel pengantar vaksin, baik saat pengiriman vaksin mulai dari gedung distribusi Bio Farma secara realtime, hingga titik akhir pengantaran ke Dinkes Provinsi, Kota/Kabupaten, atau Faskes," tuturnya.