KEBUMEN TALK - Perkara penembakan enam laskar Front Pembela Islam (FPI) di Tol Jakarta-Cikampek kilometer 50, Ketua Tim Pemantauan dan Penyelidikan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Choirul Anam mengatakan pihaknya akan menunggu hasil uji balistik menentukan jenis peluru yang ditemukan pada tempat kejadian.
"Soal proyektil itu terkait pistol atau laras panjang, pabrikan atau tidak, itu harus uji balistik. Jadi belum kami simpulkan, kami hanya menyampaikan di sini bahwa kami menemukan tujuh proyektil dan empat selongsong peluru (dari TKP). Nantinya masih ada proses berikutnya untuk menguji itu," kata Anam, pada Senin, 28 Desember 2020.
Sebagaimana dikutip KebumenTalk.com dari ANTARA, hal itu disampaikan Anam untuk menjawab pertanyaan wartawan apakah benar jenis peluru yang ditemukan tim Komnas HAM dari TKP penembakan laskar FPI diduga berasal dari senjata rakitan kaliber 9mm.
Baca Juga: Kasus Penembakan Laskar FPI, Pihak Kepolisian Siap Beri Keterangan pada Komnas HAM
Nantinya, kata Anam pengujian balistik akan mampu menjawab semua pertanyaan itu secara terang dan jelas.
Ia berharap, agar objektif, uji balistik nanti dapat dilakukan secara terbuka, akuntabel, dan transparan.
"Semoga uji balistik itu nanti transparan, akuntabel, dan bisa kita akses secara bersama-sama. Karena itu penting, ditunggu oleh semua orang," kata Anam.***