Lakukan Rapid Tes Secara Gratis di Wisata Owabong, Dinas Kesehatan Purbalingga: Banyak yang Menolak

2 November 2020, 08:00 WIB
Wisatawan saat melakukan rapid tes di wisata Owabong /Lensa Purbalingga

KEBUMEN TALK - Objek Wisata Owabong di Purbalingga memberlakukan rapid tes Covid-19 secara gratis kepada setiap pengunjung.

Rapid tes tersebut dilaksanakan saat libur panjang yang dimulai sejak Rabu, 28 Oktober sampai Minggu, 1 November 2020.

Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga, Hanung Wikantono menjelaskan bahwa pihaknya ditugasi oleh Pemerintah Provinsi untuk melakukan rapid tes Covid-19  di tempat wisata, untuk Purbalingga ditunjuk di Wisata Owabong.

Baca Juga: Lucu! Hampir Tiga Bulan Belajar Daring, Seorang Siswa Baru Sadar Belajar dengan Guru Berbeda Sekolah

Namun dalam pelaksanaannya, tidak semua pengunjung wisata Owabong bersedia melakukan rapid tes meskipun dilakukan secara gratis.

Bahkan kebanyakan pengunjung langsung nyelonong masuk melewati petugas rapid tes Dinas Kesehatan Purbalingga di pintu keluar Owabong.

Lebih lanjut, rapid tes ditargetkan 50 orang per hari atau 10 persen dari jumlah pengunjung. Namun hari pertama hanya ada 21 orang yang bersedia di rapid tes, hari kedua 31 orang dan hari ketiga bertambah 33 orang .

Baca Juga: Tabrak Pembatas Pagar dan Pintu Gerbang Masjidil Haram, Pelaku Diamankan di Arab Saudi

"Kami ditugasi tes acak di tempat wisata oleh Pemerintah Provinsi, untuk Purbalingga ditunjuk di Owabong. Gratis tapi nggak semuanya mau dirapid, hari pertama 21 orang, hari kedua 31 orang dan hari ketiga cuma 33 pengunjung," kata Hanung, dikutip KebumenTalk.com dari situs Lensa Purbalingga pada Jumat, 30 Oktober 2020.

Rapid tes Covid-19  ini dilakukan guna mengantisipasi terjadi klaster baru di Objek Wisata Owabong. Mengingat pengunjung wisata juga banyak yang dari luar daerah.

Namun wisata Owabong tetap menerapkan protokol kesehatan guna menjegah terjadi penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Usai Bermain Imbang, Barcelona Catatkan Awal Kompetisi Terburuk Sejak Musim 2002-2003

"Kalo nggak ditunjuk pun ya perlu ada rapid di tempat wisata, karena antisipasi ya, banyak orang dari luar daerah, kita nggak tau bawa virus atau enggak, di dalam objek wisatanya pun harus diterapkan protokol kesehatan," ucap Hanung.

Menurut Hanung, tes rapid ini tidak memaksa, dan hanya dilakukan bagi wisatawan secara sukarela.

Sementara, bagi yang non reaktif dipersilahkan meninggalkan lokasi, tetapi jika ada yang reaktif dilanjutkan tes swab dan disarankan melakukan isolasi mandiri sambil menunggu hasil tes swab.

"Mudah mudahan dengan cara ini kita bisa mengantisipasi penyebaran Covid 19 saat libur panjang," harap Hanung.***

Editor: Muhammad Mugi

Sumber: Lensa Purbalingga

Tags

Terkini

Terpopuler