KEBUMEN TALK - Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka baru-baru ini melakukan kunjungan studi banding ke Jakarta untuk mempelajari pengelolaan kawasan kumuh.
Pada kunjungan tersebut, Gibran didampingi oleh Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono dalam kunjungan ke Kali Semongol, Jakarta Barat, dan Kelurahan Muara Kamal, Jakarta Utara, pada hari Jumat.
Menurut Gibran, kunjungannya ini adalah bagian dari upaya untuk membandingkan strategi pengelolaan kawasan kumuh antara Solo dan Jakarta.
"Permasalahan kota kan biasanya ada banjir, kawasan kumuh, sama seperti Solo," kata Gibran, dikutip KebumenTalk.com dari ANTARA.
Baca Juga: PAN Pertimbangkan Duet Kaesang Pangarep-Zita Anjani di Pilkada Jakarta 2024
Gibran juga mengungkapkan bahwa Solo telah melibatkan sektor swasta dalam penanganan kawasan kumuh, sebuah strategi yang juga diterapkan di Jakarta.
"Kami melihat Jakarta juga melakukan seperti yang dilakukan di Solo seperti merangkul pihak swasta. Tadi di sana ada Budha Tzu Chi untuk CSR RTLH (rumah tidak layak huni), saya ingin belajar itu," jelas Gibran.
Dalam upayanya untuk mengentaskan RTLH di Solo, Gibran telah aktif menggandeng pihak swasta.
"Kalau di Solo sudah jalan, sudah diterapkan," ujarnya.
Ia menargetkan bahwa pada tahun 2025 tidak akan ada lagi RTLH di Kota Surakarta.
Baca Juga: Kumpulkan Lurah dan Camat se-DKI Jakarta, Heru Budi Minta Warga Jakarta Tak Main Judi Online
"Penanganan RTLH dapat selesai pada tahun 2025. Meski demikian, jika donatur bertambah banyak ada kemungkinan nol RTLH dapat tercapai pada tahun 2024," pungkasnya.
Dengan kunjungannya ini, Gibran berharap dapat mengambil pelajaran berharga dari Jakarta dalam upaya mereka untuk meningkatkan kualitas hidup warga kota Solo melalui pengelolaan kawasan kumuh yang lebih baik.
***