Presiden Jokowi Tinjau Program Pompanisasi di Karanganyar untuk Atasi Kekeringan

19 Juni 2024, 14:30 WIB
Presiden Jokowi saat melakukan peninjauan Pengendalian Banjir dan Rob Tahap II dan Penataan Kawasan Kampung Nelayan Tambak Lorok di Semarang, Jawa Tengah pada Senin 17 Juni 2024. /Dok. KemenPUPR/

KEBUMEN TALK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Dukuh Sangiran, Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, pada Rabu untuk meninjau program pompanisasi.

Presiden tiba di lokasi sekitar pukul 10.15 WIB, didampingi oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Selama kunjungan tersebut, Presiden Jokowi menyaksikan langsung operasional pompa air dan proses panen padi oleh petani setempat.

Program pompanisasi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menghadapi potensi kekeringan yang diperkirakan akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Juga: Suka Pedas atau Manis? Ini Rekomendasi 5 Warung Bakso Enak di Kota Sorong, Papua Barat

"Di semua provinsi yang kami perkirakan di Juli, Agustus, September, Oktober ini akan terjadi kekeringan yang panjang," ucap Presiden Jokowi kepada wartawan, seperti yang KebumenTalk.com kutip dari ANTARA.

Presiden Jokowi menekankan bahwa program ini tidak hanya diterapkan di Jawa Tengah atau Kabupaten Karanganyar saja, tetapi juga di daerah lain yang diperkirakan akan mengalami kekeringan.

Jokowi berharap program pompanisasi tersebut dapat meningkatkan produktivitas padi oleh para petani.

"Saya berikan contoh di Jawa Tengah, target kami untuk produksi 9,8 juta ton. Dengan pompanisasi kami ingin ada tambahan 1,3 juta ton. Nggak banyak, dari 9,8 juta ton diberi tambahan 1,3 juta ton," jelasnya.

Baca Juga: Waduh! Razia Sebentar, Polres Aceh Barat Langsung Tangkap 20 Terduga Pelaku Judi Online

Untuk mendukung program ini, Jawa Tengah telah menerima 4.300 pompa air.

"Sudah diterima di provinsi, di Kodam, baik yang PK-nya 8,5 PK maupun yang 18 PK seperti yang ada di sini," tambah Presiden.

Beliau juga berharap dengan bantuan pompa ini, para petani dapat menghadapi musim kering dengan lebih baik.

"Kami harapkan terjadinya kekeringan panjang yang sudah kami perkirakan lewat BMKG ini bisa ditutup dengan pengolahan air seperti ini, water manajemen sangat penting sekali," ujarnya.

Presiden Jokowi menjelaskan bahwa sistem pompa air tersebut bisa memanfaatkan air dari sungai, air tanah, maupun air sungai yang masuk ke irigasi, seperti yang diterapkan di Kabupaten Klaten.

Baca Juga: Skotlandia vs Swiss di Euro 2024 Malam Ini: Ada Prediksi Skor, Line Up Pemain, dan Preview Laga

Selain pompanisasi, Presiden Jokowi juga menyebutkan rencana optimalisasi hujan buatan di akhir musim penghujan untuk memaksimalkan sumber daya air yang ada.

"Selain itu juga hujan buatan di akhir-akhir musim penghujan seperti ini akan kami maksimalkan," ujarnya.

Dengan adanya program-program ini, Jokowi berharap optimalisasi produksi beras dapat membantu menekan impor komoditas tersebut.

"Agar impor kita tidak makin besar, sehingga kami harapkan panen maksimal tidak hanya di tahun tanam pertama, tahun tanam kedua, tapi tahun tanam ketiga juga tetap sama," pungkasnya.

Editor: Muhammad Mugi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler