Ma'ruf Amin: Ekonomi Syariah Memiliki Potensi Memulihkan Perekonomian Indonesia

26 November 2020, 14:21 WIB
Wakil Presiden (Wapres) sambut baik gagasan pertemuan dengan Habib Rizieq. /

KEBUMEN TALK - Meskipun kondisi perekonomian secara nasional mengalami pertumbuhan yang negatif, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menilai peluang untuk meningkatkan produksi produk halal masih ada, khususnya permintaan di tingkat global.

“Walaupun tumbuh negatif, saya tetap melihat peluang bahwa permintaan produk halal global masih tetap dapat dimanfaatkan, mengingat ekspor produk halal kita yang masih kecil,” kata Ma’ruf Amin.

Sebagaimana dikutip KebumenTalk.com dari ANTARA, hal demikian diungkapkan dalam Indonesia Islamic Festival (IIFEST) 2020 webinar series, Kamis, 26 November 2020.

Baca Juga: Gagasan Pertemuan Dengan HRS, Wapres Menyambut Baik

Ekonomi syariah, kata Wapres juga terdampak pandemi COVID-19, seperti halnya kegiatan ekonomi konvensional. Namun, secara global, perlambatan ekonomi Islam tidak lebih parah dibandingkan pertumbuhan ekonomi dunia secara keseluruhan, katanya.

"Pertumbuhan ekonomi dunia, pada masa pandemi COVID-19 di tahun 2020, diperkirakan mengalami kontraksi 5,2 persen; sedangkan ekonomi Islam global hanya mengalami kontraksi 2,5 persen," ucap dia menambahkan.

Secara global pertumbuhan industri makanan dan minuman halal hanya mengalami kontraksi sebesar 0,2 persen, yang diikuti dengan sektor kosmetik 2,5 persen dan busana muslim 2,9 persen, kata Ma’ruf Amin merujuk pada The State of the Global Islamic Economy Report.

Baca Juga: Indonesia Berpeluang Akselerasi Produk dan Jasa Halal Ke Pasar Internasional

"Ekonomi Islam global, sebelum terjadi pandemi, diperkirakan mencapai 3,2 triliun dolar AS pada 2024. Pascapandemi, itu diperkirakan masih akan mencapai 2,4 triliun dolar AS pada 2024, dan itu cukup besar untuk kita manfaatkan," tukasnya.

Menurut Wapres, di Indonesia, ekonomi syariah memiliki potensi sebagai salah satu pilar untuk memulihkan perekonomian nasional. Oleh karena itu, upaya untuk menggeliatkan kembali ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia setelah pandemi berakhir menjadi penting untuk mendorong kebangkitan ekonomi nasional.

"Peluang ini harus kita manfaatkan untuk membantu pemulihan ekonomi nasional," ujarnya.***

Editor: Fathurohman Wahid

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler