KEBUMEN TALK - Syaikh Kyai Muhammad Isa lahir di Sendangdalem, Padureso, Kebumen pada masa Perang Diponegoro dari ayah Kyai Muhammad Nuryani bin Syaikh Kyai Sabarudin.
Menurut kisah yang saya peroleh dari ayah saya, KH Muhammad Thoha, Kyai Sabarudin kakek Kyai Muhammad Isa adalah seorang ulama yang alim alamah berasal dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Karena situasi Keraton makin tidak kondusif Kyai Sabarudin memilih keluar dari Keraton dan berjuang mengusir penjajah Belanda bersama Pangeran Diponegoro.
Baca Juga: Terkini, Jokowi Siap Lantik Panglima TNI Jenderal Andika di Istana Negara
Tujuan pindah kedaerah pedalaman adalah untuk mempertahankan agama, nusa dan bangsa dari penjajahan Belanda.
Usai Perang Diponegoro atau Perang Jawa. Kyai Sabarudin menetap dan berdakwah didaerah pedalaman disisi sungai Rahayu kalau sekarang bawah Waduk Wadaslintang, beliau mendirikan Masjid dan pemukiman sebagai pusat dakwah dan syiar Islam. Makamnya berada di Sitantu, Rahayu, Sendangdalem, Padureso, Kebumen.
Teman dan sahabat seperjuangan Kyai Sabarudin diantaranya Kyai Puger Kaligowong, Kyai Sulangkara Kaligowong, Kyai Jalaludin Lancar, Kyai Wansarudin Sumbersari dan Kyai Wangsaraga Kalipuru.
Baca Juga: Berikut yang Dilakukan Persebaya Surabaya Jelang Seri Ketiga Liga 1