Network
KEBUMEN TALK - Kebumen mengalami kerugian sebesar Rp250 juta akibat kerusakan yang ditimbulkan dari berbagai bencana setelah diguyur hujan selama dua hari.
Hujan yang disertai angin kencang berlangsung dari Jumat siang hingga Sabtu dini hari, 7-8 Oktober 2022.
Akibat dari hujan deras beberapa wilayah alami tanah longsor. Di antaranya terjadi di wilayah Kecamatan Karangsambung.
Baca Juga: Indonesia Tidak Dikenai Sanksi Oleh FIFA, Jokowi : Bersama Membentuk Tim Transformasi
Pada Kecamatan Karangsambung terdapat dua desa yang terkena tanah longsor. Yaitu Desa Wadasmalang dan Desa Karangsambung.
Selanjutnya terdapat empat titik tanah longsor terjadi di Kecamatan Sadang, yakni di Desa Seboro.
Sedangkan hujan deras yang terjadi menyebabkan beberapa sungai di Kecamatan Kebumen dan Kecamatan Alian meluap.
Baca Juga: Terbaru Korban Tragedi Kanjuruhan, Mencapai 600 Lebih, Berikut Daftarnya…
Sungai yang meluap di Kecamatan Alian di antaranya ada di Desa Krakal, Desa Wonokromo, Desa Kali Rancang, Desa Sawang, Desa Bojongsari, Desa Seliling, Desa Surotrunan, dan Desa Kalijaya.
Ketinggian air yang meluap di Kecamatan Alian mencapai ketinggian sekitar 30 cm sampai 80 cm.
Untuk sungai yang meluap di Kecamatan Kebumen di antaranya Desa Roworejo dan Desa Sumberadi.
Baca Juga: Wigan Athletic vs Cardiff City, Prediksi Skor, Berita Tim, Head to Head dan Lainnya 8 Oktober 2022
Ketinggian air yang meluap di Kecamatan Kebumen mencapai ketinggian kurang lebih 70 cm hingga 1 meter.
Selain tanah longsor dan sungai yang meluap, hujan deras juga menyebabkan pohon tumbang, di Desa Kewayuhan Kecamatan Pejagoan.
Hal ini mengakibatkan akses Jalan Nasional tidak bisa dilewati kendaraan. Kemudian dari pihak BPBD melakukan evakuasi warga dan penanganan tanah longsor serta pohon tumbang.
Baca Juga: Usut Tuntas Kasus Kanjuruhan, TGIPF: Dapatkan Beberapa Bukti CCTV
BPBD juga mengimbau kepada masyarakat agar waspada dan berhati-hati terhadap cuaca ekstrim.***
