KEBUMEN TALK - Terkait jalan satu arah di Kebumen, semakin hari semakin ramai diperbincangkan oleh berbagai kalangan.
Mantan Bupati Kebumen, Yazid Mahfudz, dirinya menyebutkan bahwa kebijakan itu perlu di kaji lebih dalam.
"Perlu dibahas dan dikaji yang matang terkait dampak ekonominya," jelasnya, pada Kamis, 10 Juni 2021.
Baca Juga: Sibuknya Presiden Jokowi, Tinjau Vaksinasi dari Kampung Rambutan hingga Pelabuhan Sunda Kelapa
Sebelumnya Ketua Komite Kajian Kebijakan Daerah (K3D) Kebumen, Hariyanto Fadeli, menjelaskan bahwa pemenuhan normatif dalam pengambilan kebijakan dan keputusan juga jangan dikesampingkan. Dimana, program yang tidak masuk melalui skema perencanaan dibiayai dengan pola pekerjaan mendahului anggaran.
“Karena, hal ini akan mencederai kinerja OPD yang harus menampung "program ujug-ujug" dalam perubahan APBD untuk penganggarannya,” ungkapnya.
Saat ini, secara analisinya, Ia menjelaskan bahwa di Kebumen masih ada "program ujug-ujug". Untuk kongkretnya seperti pengadaan rambu-rambu lalu lintas dalam rangka mendukung program one way.
"Program one way diujicobakan mulai tanggal 5 Mei yang lalu, yang kemudian dipermanenkan. Dalam rangka perubahan arah jalan kan merubah juga position arus lalu lintas yang harus diperkuat oleh rambu-rambu lalu lintas yang harus ada dan dilakukan oleh Dishub," jelasnya, Kamis, 10 Juni 2021.