Network
Sementara menurut Munajat, akreditasi pada dasarnya tidak hanya penting bagi organisasi profesional atau organisasi goverment.
"NU harus jemput bola jangan sampai kita terpapar dan tergerus arus digital dan revolusi industri 4.0 yang semakin canggih. Sumber daya NU sangat banyak dan mereka sangat care dengan progresivitas atau nahdloh," ungkapnya.
Baca Juga: Fulham vs Leeds: Prediksi Line Up, H2H dan Link Live Streaming
Selain itu, Gus Jamil menyampaikan bahwa teknis akreditasi akan dibuat secara terbuka dan profesional. Untuk itu PCNU Kebumen akan menggandeng beberapa dosen IAINU dan UMNU, sebagai tenaga expert dalam proses akreditasi organisasi mutu.
"Guna mendorong semangat dalam menata dan menyiapkan organisasi MWC selaku sasaran akan diberi status sertifikasi dan berhadiah. Teknis pedoman akreditasi akan di sosialisasikan pada saat safari ramadhan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Rektor IAINU dan UMNU Kebumen, Imam Satibi menyatakan siap membantu sepenuhnya dalam proses akreditasi jika diperlukan. Menurutya, PCNU Kebumen telah melakukan satu langkah lebih maju dalam penataan organisasi.
Baca Juga: Modus Ekspoitasi Anak Oleh Artis Cynthiara Alona: Pemesanan Hotel Sepi
"Setidaknya ada lima standar yang akan menjadi cakupan akreditasi, yakni leadership, tata kelola, manajemen aset dan finance, kerjasama dan kaderisasi," jelas Imam.
Aspek tersebut, menurutnya menjadi perspektif yang mendasar dalam berorganasasi serta menjadi bagian yang yang sangat menentukan dalam membangun organisasi NU yang kuat berbasis kinerja atau performance.
"Jika hal ini terealisasi tidak menutup kemungkinan PCNU akan menjadi percontohan atau best practice bagi rujukan mutu organisasi keagamaan di Indonesia," pungkasnya.***
