Network
KEBUMEN TALK - Sejumlah petani Kendeng yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JM-PPK) memperingati Hari Pahlawan Nasional 2021 dengan cara yang istimewa.
Pasalnya, mereka melakukan serangkaian acara untuk memperingati Hari Pahlawan Nasional. Mulai dari menanam pohon dan berdoa bersama.
Acara yang digelar pada Rabu 10 November 2021 itu berlokasi di kawasan karst Pegunungan Kendeng, dan mencakup dua provinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur di bagian utara.
Baca Juga: Serbuan Vaksinasi Covid-19 Kebumen, Bakal Dilayani Setiap Hari!
Penanaman pohon tersebut dilakukan di 7 Kabupaten, yang meliputi Pati, Grobogan, Blora, Rembang, Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan.
Aksi ini bertujuan untuk mengingatkan kepada semua lapisan masyarakat, terutama pemimpin daerah maupun pusat, bahwa semangat Yu Patmi akan terus bergelora hendak "mengadili" perusak ibu bumi.
Sekilas tentang Yu Patmi, adalah seorang pahlawan yang berani mati untuk anak putu, demi menyelamatkan ibu bumi, supaya alam tetap lestari.
Baca Juga: Info Serbuan Vaksinasi Kebumen, Tersedia di Semua Puskesmas se-Kabupaten Lho!
Brokohan merupakan tanda ucapan syukur kepada Tuhan YME, yang telah mengkaruniakan ibu bumi dengan limpahan yang berkat.
Upaya untuk terus menanam sumber pangan, menghijaukan lahan gundul agar sumber air tetap terjaga, serta menentang segals perusakan terhadap lingkungan tersebut.
Petani Kendeng yang tergabung dalam JM-PPK menentang perusakan kawasan karst yang terus menerus dikeruk hingga hari ini, sebagai bahan baku pembuatan semen.
Baca Juga: Hoaks Menjadi Tantangan Vaksinasi Covid-19 di Lingkungan Masyarakat Adat, Ini Penjelasan dari AMAN
Disisi lain, pada hasil KLHS Pegunungan Kendeng yang merupakan perintah dari Presiden Joko Widodo, merekomendasikan untuk melindungi kawasan karst Kendeng.
Aksi Petani Kendeng tersebut juga sebagai bentuk mengenang para pahlawan seperti Yu Patmi, Salim Kancil, dan masih banyak lagi jiwa yang melayang saat memperjuangkan ruang hidup.
Mereka patut disebut pahlawan karena berjuang bukan demi perut sendiri, melainkan bagi semua tani.***
