Network
KEBUMEN TALK - Virus Covid-19 sudah bermutasi beberapa kali sejak ditemukannya penyakit tersebut. Varian terbaru yang lebih dikhawatirkan masyarakat adalah Omicron. Diketahui varian ini lebih mudah menular dan sempat beredar rumor kebal terhadap vaksin.
Di beberapa negara, varian Omicron telah menyerang sejumlah orang. Bahkan dari mereka ada yang harus dirawat di rumah sakit.
Sebuah studi di Inggris menyatakan bahwa pasien Omicron memiliki resiko untuk tinggal/dirawat di rumah sakit, berkisar antara 40-45 persen lebih rendah daripada varian Delta. Hal itu merupakan hasil penelitian dari London’s Imperial College.
Baca Juga: Link Streaming Boruto Episode 230 Subtitle Indonesia 'Sebuah harapan'
“Secara keseluruhan, kami menemukan bukti pengurangan resiko rawat inap untuk Omicron relatif terhadap infeksi Delta, rata-rata untuk semua kasus dalam periode penelitian,” ujar para peneliti, sebagaimana dikutip KebumenTalk.com dari Reuters.
Di samping itu, para Ilmuwan berlomba-lomba menjawab pertanyaan terkait virulensi dan tingkat keparahan varian Omicron yang menyebar dengan cepat.
Peneliti di Inggris melakukan penelitian di Afrika Selatan pada Rabu, 22 Desember 2021.
Baca Juga: Ramai di Medsos, Lokasi Bencana Erupsi Gunung Semeru Dijadikan Latar Syuting
Di mana sejumlah pasien Omicron dari tanggal 1 Oktober-31 November 2021, memiliki kemungkinan 80 persen lebih kecil untuk dirawat di rumah sakit. Hal itu dibandingkan dengan pasien yang terpapar varian lain pada periode yang sama.
Sedangkan untuk kunjungan ke rumah sakit dengan varian Omicron, Peneliti Imperial College menyatakan bahwa ada 20-25 persen lebih rendah dibandingkan dengan Delta.
