Ekonomi Digital Indonesia, Luhut: Telah Unggul Dari Sejumlah Negara ASEAN

- 8 Maret 2021, 17:31 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. /Instagram.com/@luhut.pandjaitan

KEBUMEN TALK - Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia saat ini, kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah mengungguli sejumlah negara ASEAN seperti Malaysia dan Singapura.

"Khusus Indonesia ekonomi digital kita masih dapat berkembang hingga dua digit di atas negara-negara ASEAN seperti Malaysia dan Singapura," ujar Luhut.

Sebagaimana dikutip KebumenTalk.com dari ANTARA, hal itu diungkapkan dalam sambutannya pada program Belajar Bareng Digital Bukalapak dan Microsoft yang digelar virtual, Senin, 8 Maret 2021.

Baca Juga: Mabes Polri Kembali Gelar Vaksinasi Covid-19 Untuk Purnawirawan Polri

Angka pertumbuhan yang dimaksud, Luhut tidak menyebut. Akan tetapi, dia mengatakan bahwa posisi Indonesia hanya kalah dari Vietnam yang memiliki angka pertumbuhan ekonomi digital sebesar 16 persen.

Laju pertumbuhan tersebut, jelas Luhut, tidak terlepas dari investasi yang masuk ke sektor digital Tanah Air.

Selama 2020 berdasar data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi mencatatkan investasi penanaman modal asing (PMA) sebesar 3,6 miliar dollar AS dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp93,2 triliun.

Baca Juga: BPPT Diminta Jokowi Untuk Akuisisi Tekhnologi Guna Percepat Pemulihan Ekonomi

Luhut mengatakan keberadaan sejumlah perusahaan rintisan seperti Bukalapak memiliki andil terhadap besarnya investasi tersebut.

"Dengan kontribusi investasi di dalam perekonomian domestik yang sangat besar 31,9 persen terhadap PDB (produk domestik bruto), investasi di sektor digital tidak hanya akan mendorong kemajuan ekonomi digital namun juga menjadi salah satu kunci untuk memulihkan perekonomian nasional," ujar Luhut.

Lebih lanjut Luhut mengatakan bahwa investasi bukan menjadi satu-satunya faktor penting bagi pengembangan ekonomi digital. Keberadaan ekosistem suportif juga diperlukan supaya ekonomi digital, khususnya perusahaan rintisan dapat tumbuh.

Baca Juga: Yoory Pinontoan Dicopot Anis Dari Jabatannya, Usai Ditetapkan KPK Sebagai Tersangka

Berdasarkan data dari Global Startup ecosystem Report tahun 2020, Indonesia menempati posisi pertama berdasarkan nilai ekosistem dengan 26,3 miliar dollar AS dan nilai pendanaan tahap awal sebesar 849,5 juta dollar AS.

Dia menilai capaian tersebut tidak akan terwujud tanpa peran serta dari para pemangku kepentingan seperti pemerintah, akademisi, dan pihak swasta.

"Peran aktif pemerintah akan terus didorong demi perkembangan sektor ekonomi digital di dalam negeri. Saya berharap kolaborasi yang nantinya tercipta antara semua pihak akan terus menciptakan multiplier effect positif yang akan memberikan dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat Indonesia di era ekonomi digital," kata Luhut.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja Bupati Resmi Diluncurkan

Dalam kesempatan itu, Luhut juga mengatakan keberadaan UMKM secara daring harus terus didukung agar tidak tertinggal di era industri 4.0.

"Saya berharap kerja sama antara Microsoft dan Bukalapak dapat meningkatkan daya saing pelaku bisnis UMKM nasional. Saya juga berharap kita dapat terus bekerja bersama dalam mendorong perekonomian digital Indonesia," ujar dia.***

Editor: Fathurohman Wahid

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah