Janji Donal Trump Jika Terpilih Kembali jadi Presiden Amerika Serikat: Akhiri Konflik Rusia-Ukraina

24 Juni 2024, 09:00 WIB
Mantan Presiden AS, Donald Trump. /Reuters/Jonathan Ernst/

KEBUMEN TALK - Calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump berjanji akan segera mengakhiri konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina jika berhasil memenangkan pemilihan presiden AS akhir tahun ini.

"Bahkan, sebelum saya duduk di Kantor Oval, tepat setelah kita menang pemilu presiden... saya akan mengakhiri perang yang mengerikan antara Rusia dan Ukraina," kata Trump di Philadelphia, Sabtu kemarin, dikutip KebumenTalk.com dari ANTARA.

Selain itu, mantan presiden AS tersebut juga berjanji akan mencegah terjadinya Perang Dunia ketiga.

Komitmen Trump untuk menciptakan perdamaian internasional ini menjadi salah satu poin utama dalam kampanyenya.

Baca Juga: Vladimir Putin Siap Negosiasi Damai dengan Ukraina, Dimanapun dan Kapanpun

Pada hari yang sama, Trump juga mengungkapkan kepada saluran televisi NBC News bahwa ia telah menentukan siapa yang akan menjadi wakil presidennya dalam pemilu 2024.

"Dia akan ada di sana...Saya pikir ada banyak juga yang akan datang ke debat itu," kata Trump kepada NBC News.

Menurut beberapa sumber yang mengetahui proses penentuan calon wakil presiden untuk Trump, beberapa nama yang paling mungkin akan mendampinginya adalah Gubernur Negara Bagian North Dakota Doug Burgum.

Lalu calon lainnya yang bisa dipilih Trump sebagai calon wakilnya adalah Senator James David Vance dan Senator Marco Rubio.

Baca Juga: Usai Kim Jong Un Bertemu dengan Vladimir Putin, Ini Kesepakatan Militer Baru Korea Utara dan Rusia

Pemilihan Presiden Amerika Serikat akan dilaksanakan pada 5 November 2024, dengan dua calon utama yang akan bersaing yaitu petahana Joe Biden dari Partai Demokrat dan Donald Trump dari Partai Republik.

Dalam sebuah wawancara siniar awal pekan ini, Trump menyatakan bahwa ia memahami kegusaran Rusia terhadap keberadaan serdadu NATO di area perbatasannya.

Menurutnya, ekspansi NATO ke Eropa Timur adalah salah satu faktor kunci yang memicu konflik di Ukraina.

Trump juga berjanji tidak akan mengirimkan tentara AS ke Ukraina jika ia terpilih kembali sebagai presiden.

Baca Juga: Kunjungan Bersejarah Vladimir Putin ke Korea Utara Setelah 24 Tahun

Pernyataan Trump ini mengindikasikan kebijakan luar negeri yang berbeda dari pemerintahan saat ini, dengan fokus pada diplomasi dan pencegahan keterlibatan militer langsung di konflik internasional.

Pendukung Trump melihat ini sebagai janji untuk membawa stabilitas global, sementara kritik menilai pendekatan ini dapat memperlemah posisi AS di panggung dunia.

Semoga langkah-langkah yang diambil dapat mengarah pada perdamaian dan kesejahteraan bagi semua pihak yang terlibat.

***

Editor: Miftakhul Arifin

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler