Pembicaraan Damai Afghanistan dengan Taliban Diminta Tidak Berhenti di Qatar

15 Maret 2021, 17:48 WIB
Milisi Taliban di Afghanistan. /REUTERS/Stringer

KEBUMEN TALK - Qatar sebagai tuan rumah pembicaraan damai Afghanistan disebut gagal mendorong agar Taaliban mengurangi kekerasan.

Pembicaraan damai Afghanistan yang sekarang terhenti harus dirotasi ke tempat lain.

Diketahui pembicaraan antara pemerintah Afghanistan dengan Taliban telah diadakan di Qatar semenjak satu tahun lalu.

Baca Juga: 7 Orang Tewas dan 53 Orang Luka Akibat Ledakan Bom Mobil di Afganistan

Pembicaraan dimulai setelah Amerika Serikat (AS) setuju untuk menarik pasukannya.

Duta Besar Afghanistan untuk Uni Emirat Arab Javid Ahmad, mengatakan bahwa pembicaraan damai tidak boleh diselnggarakan hanya di satu lokasi.

Pembicaraan dapat digilir di antara tempat-tempat di Eropa, Asia, Timur Tengah atau di Afghanistan sendiri.

Baca Juga: Tumbangkan Demonstran Lagi, 5 Orang Tewas di Myanmar saat Melakukan Aksi Protes

"Kami ingin Taliban keluar dari zona nyaman mereka," kata Ahmad dikutip KebumenTalk.com Antara, Senin, 15 Maret 2021.

"Qatar bisa menggunakan perannya sebagai tuan rumah untuk memainkan peran yang lebih aktif dan menentukan dalam mendorong Taliban untuk mengurangi kekerasan atau mengumumkan gencatan senjata," tambhanya.

Bahkan, Ahmad menyebut Qatar belum menggunakan pengaruhnya dengan baik sebagai tuan rumah bagi Taliban.

Baca Juga: Kondisi Myanmar Semakin Memanas, China Siap Turun Tangan

Kantor komunikasi negara Qatar tidak segera menanggapi permintaan komentar melalui surel.

Untuk diketahui, Rusia akan mengadakan konferensi tentang Afghanistan minggu ini.

Sementara itu, Turki menjadi tuan rumah pembicaraan damai bulan depan ketika Amerika Serikat berusaha untuk mengubah proses tersebut dan sebaliknya mengusulkan pemerintahan sementara Afghanistan.

Ahmad mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk mencapai peralihan kekuasaan adalah melalui pemilu, sementara Taliban mengatakan mereka berkomitmen pada negosiasi perdamaian.***

Editor: Muhammad Mugi

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler