Mahfud MD: Pemerintah Sempat Membatasi Jumlah Penonton, Panitia Mencetak 42.000 Tiket

- 2 Oktober 2022, 17:37 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD/Foto: PMJ News
Menko Polhukam Mahfud MD/Foto: PMJ News /

KEBUMEN TALK - Tragedi Kerusuhan pada pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur (Jatim), pada hari Sabtu, 1 Oktober 2022 telah memakan banyak korban.

Hal ini sangat disesalkan oleh pemerintah atas kejadian yang menimpa para suporter sepak bola.

Menko Polhukam Mahfud Md menjelaskan terkait tragedi Kanjuruhan yang memakan 127 korban meninggal dunia.

Baca Juga: IPW Mendesak Kapolri Cabut Izin Liga 1 Atas Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang

“Pemerintah menyesalkan atas kerusuhan di Kanjuruhan” ujar Mahfud MD, Menko Polhukam.

Sebelumnya pemerintah telah mengusulkan terkait jumlah penonton harus dibatasi dan sesuai dengan kapasitas stadion.

“Jumlah penonton agar disesuaikan dengan kapasitas stadion yakni 38.000 orang” terang Mahfud Md.

Baca Juga: Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, IPW Mendesak Usut Tuntas Kasus : Jabatan Kapolres Malang Telah Dicopot!

Namun, sayangnya himbauan dari pemerintah tidak dilaksanakan oleh panitia penyelenggara.

“Tapi, usul - usul itu tidak dilakukan oleh panitia pelaksana yang tampak bersemangat” jelas Menko Mahfud.

Bahkan, diketahui dari pihak panitia malah mencetak tiket penonton sejumlah 42.000. “Dan tiket yang dicetak jumlahnya 42.000” ujar Mahfud Md.

Baca Juga: Sepak Bola Indonesia Berduka, 127 Korban Meninggal Akibat Kerusuhan Di Pertandingan Arema FC Melawan Persebaya

Selain itu, jadwal pertandingan sebelumnya juga telah diatur. Seharusnya dilaksanakan pada pukul 15.30 WIB, namun rubah menjadi pukul 20.00 WIB.

“Pertandingan tetap dilangsungkan malam” ujar Mahfud Md menjelaskan.

Mahfud Md juga angkat bicara terkait alasan korban yang berjatuhan dikarenakan saling desak - desakan, saling himpit, dan sesak nafas.

Baca Juga: Malang Berduka! Pertandingan Persebaya VS Arema FC Memakan Ratusan Korban Jiwa, Begini Kronologinya…

“Suporter di lapangan hanya dari pihak Arema. Oleh sebab itu, para korban pada umumnya meninggal karena desak - desakan, saling himpit, dan terinjak - injak, serta sesak nafas. Tak ada korban pemukulan antar suporter” ujar Mahfud.

Menurut Mahfud, tragedi di Stadion Kanjuruhan bukan disebabkan oleh bentrok antar suporter.

“Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antar suporter Persebaya dengan Arema” terang Mahfud Md menjelaskan.

Baca Juga: Prediksi Toulouse vs Montpellier, Prediksi Skor, Berita Tim, Head to Head dan Lainnya 2 Oktober 2022

“Sebab, pada pertandingan itu suporter Persebaya tidak boleh ikut menonton” ujar Menko Mahfud.***

Editor: Muhammad Khasbi M.

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah